Hadapi Persaingan, Starbucks Jual 60% Saham Ke Tiongkok

Starbucks Coffee (Foto:Ist)

Kesepakatan dengan Boyu menjadi salah satu transaksi terbesar perusahaan global di Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, Yum! Brands, pemilik KFC dan Pizza Hut, juga melepas operasi mereka di Tiongkok pada tahun 2016 setelah menghadapi tekanan pasar yang berat.

Beberapa perusahaan besar asal AS lainnya, seperti Gap dan Uber, juga mengalami kesulitan serupa di pasar Tiongkok.

Penurunan penjualan Starbucks di Tiongkok disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pandemi Covid-19, menurunnya daya beli konsumen, dan persaingan lokal yang semakin ketat. Luckin Coffee kini bahkan memiliki jumlah gerai yang lebih banyak dibandingkan Starbucks.

Untuk mengatasi persaingan, Starbucks telah menurunkan harga produk, meskipun langkah ini menekan margin keuntungan perusahaan.

Sejak menjabat tahun lalu, CEO Brian Niccol—mantan pimpinan Chipotle—memimpin upaya restrukturisasi global Starbucks, termasuk pembaruan menu, rekrutmen barista tambahan, serta pengurangan otomatisasi di gerai. Saat ini, jaringan Starbucks memiliki lebih dari 40.000 gerai di seluruh dunia. D|Red.

 

 

 

Baca artikel menarik lainnya dari
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.

Pos terkait