“Kita tertantang dan merasa tertarik. Pelaku usaha kopi di Kota Pematangsiantar ini mungkin lebih dari 100. Sebanyak 50 mungkin yang serius, dan yang lebih serius lagi kami ada 17 orang di panitia, dan akhirnya kita bentuk kegiatan ini,” lanjut Roy.
Roy mengutarakan, tujuan kegiatan Siantar Coffee Fest 2025 untuk mengangkat nama kopi lokal. Ia mengakui dirinya sebagai pedagang kopi selama ini merasakan kopi Simalungun tidak dikenal.
Diungkapkannya, sebenarnya di kedai-kedai kopi yang terkenal seantero negeri mungkin ada kopi Simalungun. Hanya saja tidak disebut Kopi Simalungun.
“Beberapa kawan pelaku usaha kopi mengaku, mereka tidak bisa jual nama kopi Simalungun. Kenapa tidak bisa dijual? Karena masih susah mem-branding-nya,” jelas Roy.
“Mereka akan lebih gampang menjual kopi-kopi yang sudah terkenal, seperti Kopi Mandailing, Lintong, Sidikalang, dan Gayo. Dan dari Pulau Jawa mungkin banyak sekali kopi-kopi yang sudah terkenal. Kopi Simalungun malah belum dikenal sama sekali,” sambungnya.
Hal inilah, lanjut Roy, yang menjadi latar belakang terlaksananya kegiatan Siantar Coffee Fest 2925, bagaimana agar Kopi Simalungun lebih dikenal di dunia perkopian di Provinsi Sumatera Utara, nasional, bahkan internasional.
“Kami panitia, mohon maaf atas segala kekurangan. Mudah-mudahan di tahun depan Festival Kopi dapat lebih baik lagi,” pungkasnya.
Siantar Coffee Fest 2025 turut diisi dengan Brewer Competition, Cup Tasters Competition, Coffee Talk Show, Bazar UMKM, dan Siantar Run 10 K 2025. D|Red
Baca artikel menarik lainnya dari
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.
j






