Medan-Mediadelegasi : Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution makin serius menangani hama lalat buah terutama di tanaman jeruk. Dalam waktu dekat ini, fokus penanganan lalat buah akan meliputi pengumpulan data, pengendalian hama, dan membantu menyelesaikan masalah petani.
Bobby Nasution meminta kepada daerah kabupaten yang memiliki perkebunan jeruk, seperti Karo, Simalungun, Dairi, Pakpak, dan Tapanuli Utara, untuk menyiapkan data akurat terkait lahan dan jumlah petani. Dengan demikian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dapat membuat kebijakan yang tepat untuk menangani masalah ini.
Pemprov Sumut akan melakukan intervensi langsung dalam satu bulan ke depan untuk penanganan hama lalat buah jeruk. Bobby Nasution berharap bahwa metode yang telah dikonsep dapat berjalan dengan baik dan efektif dalam menyelesaikan masalah ini.
CEO PT Agri Robertus Theodore mengatakan bahwa permasalahan yang banyak dialami petani jeruk saat ini adalah masalah pendanaan. Banyak petani jeruk yang terlilit hutang dan tidak bisa mengajukan pinjaman ke bank karena pembayaran yang mandek.
Robertus bersyukur Bobby Nasution memiliki perhatian besar pada jeruk asli dari Sumatera Utara. Dia berharap skema yang telah diterapkan di kawasan Liang Melas Datas (LMD), Karo, dapat diimplementasikan di daerah-daerah lain yang memiliki perkebunan jeruk.
Bupati Karo Antonius Ginting mengatakan bahwa saat ini lahan kebun jeruk yang aktif tinggal 4.841 Ha, jauh menurun dari beberapa tahun sebelumnya yang mencapai 20.000 Ha. Antonius menyatakan bahwa perlu dilakukan kategorisasi untuk menentukan area mana saja yang perlu diterapkan metode penanganan lalat buah.
Antonius juga menyebutkan bahwa ada indikator yang perlu dipenuhi agar penanganan lalat buah dapat diselesaikan secara efektif. Dengan demikian, perkebunan jeruk di Karo dapat kembali produktif dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.






