Mayat Jadasi Manik Ditemukan Dekat Dermaga Onan Baru

Mayat Jadasi Manik Ditemukan Dekat Dermaga Onan Baru
Aparat Kepolisian Mengevakuasi Penemuan Mayat di Pelabuhan Onan Baru, Pangururan. Foto: D|Ist

Onanbaru-Mediadelegasi: Mayat yang ditemukan di dekat Dermaga Onan Baru, Pangururan, Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (21/8), diketahui bernama Jadasi Manik, 62, penduduk Lumban Tampubolon, Desa Panampangan, Pangururan.

Informasi dihimpun Mediadelegasi, semasa hidupnya, Jadasi Damanik sebagi tukang sorong barang-barang di Pasar Pekan Onan Baru Pangururan. Pihak Polres Samosir begitu mendapat informasi, langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Mayat Jadasi Manik ditemukan warga mengapung di Pinggiran Perairan Danau Toba tepatnya di bawah Demarga Onan Baru. Personil Polsek Pangururan mengamankan TKP dan melakukan evakusi dan membawa korban ke RSU Hadrianus Sinaga.

Cerita saksi mata Irmansyah dan Dimas Siahaan, pada Jumat sebelumnya (20/8), sekira pukul 20.00 WIB pergi mencari ikan dengan berjalan kaki di Pinggiran Perairan Danau Toba tepatnya dibawah Dermaga Onan Baru melihat sesosok mayat mengapung dengan posisi telungkup memakai topi warna merah, jaket kain dan sandal jepit berwarna putih.

Mereka pun langsung keluar dari dalam air dan langsung pulang ke rumah yang terletak di Desa Sabungan Nihuta Kecamatan Ronggurnihuta, Samosir dan setiba di rumah, saksi menceritakan kejadian tersebut kepada istrinya  Mardila. Kemudian keesokan harinya, Sabtu (21/8), sekira pukul 08.30 WIB saksi bersama Dimas berangkat ke lokasi penemuan mayat dan setiba di lokasi, mereka memberitahukannya kepada Kepala Desa Pardomuan I Dirikon Simbolon.

Setelah dilakukan penyelidikan oleh Polisi, Bungaisi Sitanggang, 66, isteri korban, menjelaskan bahwa Selasa  (17/8), pagi korban berangkat dari rumahnya menuju rumah kos-kosannya di Komplek Terminal Onan Baru Desa Pardomuan I, persiapan melakukan pekerjaannya selaku tukang sorong barang-barang yang ada di Pasar Pekan Onan Baru Pangururan.

Pengakuan sang isteri, suaminya sering mabuk-mabukkan. Selanjutnya istri korban menerangkan bahwa korban pernah mengalami Kecelakaan dan dirawat di RSU. Hadrianus Sinaga karena mabuk-mabukkan. Kepada Polisi, Bungaisi menerangkan bahwa tidak ada merasa curiga korban mengalami tindakan kekerasan dan tidak merasa keberatan dengan membuat Surat Pernyataan Tidak Keberatan dan Surat Penolakan Autopsi tertanda tangan dan diketahui oleh Kepala Desa Panampangan. Terlebih dokter Rumahsakit juga menerangkan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap korban. D|Red-18

Pos terkait