Hilal Berpotensi Teramati Saat Matahari Terbenam 1 Mei 2022

Hilal Berpotensi Teramati Saat Matahari Terbenam 1 Mei 2022
Foto: D|Ist

Deliserdang-Mediadelegasi: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Deliserdang, Rabu (27/4), merelis hasil Rooftop Observatorium Ilmu Falak (OIF) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Hilal berpotensi terlihat atau teramati sesuai data hilal dan matahari saat matahari terbenam pada Minggu 1 Mei 2022, dalam penentuan awal bulan Syawal 1443 Hijriyah.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Deli Serdang Agus Riyanto ketika dikonfirmasi menyebutkan, data hilal dan matahari terbenam untuk Minggu 01 Mei 2022, dengan parameter waktu konjungsi pukul 03.27.56, menghasilkan waktu terbenam matahari pada Pukul 18.29.33 dan waktu terbenam bulan pada Pukul 18.55.43.

Dalam kondisi ini, Azimuth Matahari pada posisi 285.239 derajat, Azimuth Bulan pada posisi 286.597 derajat, dengan ketinggian hilal 5.402 derajat, elongsi 5.57 derajat.

“Dengan parameter ini, umur bulan 15 jam 01 menit, 37 detik pada Lag 26.17 menit di Fraksi Iluminasi Bulan 0.38 persen,” kata Agus Riyanto seraya menyebutkan, hasil pengamatan ini dilakukan sebagai penentu awal Syawal 1433 H yang serentak dilaksanakan BMKG di seluruh Indonesia.

Sekadar untuk diketahui, konjungsi geosentrik atau konjungsi atau fase bulan baru atau ijtima adalah peristiwa ketika bujur ekliptika bulan sama dengan bujur ekliptika matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat bumi.

Waktu terbenam dinyatakan ketika masing-masing piringan atas bulan atau matahari tepat berada di horizon-teramati (ufuk mar’i).

Azimuth dinyatakan dari titik utara geografis (True North) menyusuri horizon ke arah Timur hingga ke posisi proyeksi benda langit di horizon benda langit yang dimaksud adalah bulan atau matahari.

Tinggi hilal dari horizon-teramati (ufuk mar’i) dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan bulan dari horizon teramati untuk pengamat di permukaan bumi.

Umur bulan adalah selisih antara waktu terbenam Bulan dan Matahari. Lag setara dengan lama bulan di atas horizon teramati.

Elongsi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan matahari untuk pengamat di permukaan bumi.

Fraksi illuminasi adalah persentase perbandingan antara luas piringan bulan yang tercahayaioleh matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan bumi dengan luas seluruh piringan bulan.

Jadi, kata Agus, hilal berpotensi untuk teramati jika nilai kontras hilal lebih besar daripada nol. D|Red-06

Pos terkait