Wisatawan Australia Ubah Cara Pandang: Liburan Bukan Sekadar Refreshing, tapi Investasi Pengalaman Hidup

Ilustrasi Wisatawan Asing (2025). (Foto:Ist)

Jakarta-Mediadelegasi : Wisatawan Australia kembali menjadi perhatian dunia pada tahun 2025. Di tengah tekanan biaya hidup global, mereka justru merencanakan anggaran liburan musim panas terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Tren ini bukan hanya soal angka belanja, tetapi juga mencerminkan perubahan cara pandang terhadap liburan dari sekadar pelepas penat menjadi investasi pengalaman hidup.

Laporan perjalanan internasional terbaru menunjukkan bahwa warga Australia tak ragu mengalokasikan dana lebih besar untuk bepergian, memperpanjang durasi liburan, dan memburu pengalaman yang lebih bermakna. Fenomena ini diperkirakan akan ikut memengaruhi arah industri pariwisata global, khususnya di kawasan Asia Pasifik.

Wisatawan Australia tercatat sebagai salah satu kelompok dengan rencana belanja liburan tertinggi di dunia pada tahun 2025. Kenaikan anggaran ini terjadi meski harga tiket pesawat, akomodasi, dan kebutuhan perjalanan masih fluktuatif.

Menariknya, peningkatan belanja tidak hanya terfokus pada satu pos pengeluaran. Tiket penerbangan, hotel, hingga aktivitas wisata di destinasi tujuan sama-sama mengalami peningkatan alokasi dana. Hal ini menandakan bahwa wisatawan Australia semakin selektif, namun rela membayar lebih demi kenyamanan dan kualitas pengalaman.

Berbeda dengan tren “sekali liburan besar” di masa lalu, wisatawan Australia kini cenderung melakukan beberapa perjalanan dalam satu tahun. Kombinasi liburan domestik dan internasional menjadi pola yang dominan.

Durasi perjalanan pun cenderung lebih panjang. Banyak wisatawan memilih tinggal lebih lama di satu destinasi untuk benar-benar menikmati budaya lokal, kuliner, hingga ritme kehidupan setempat. Pendekatan ini dinilai lebih memuaskan dibanding perjalanan singkat yang padat jadwal.

Secara geografis, Asia Tenggara dan Asia Timur tetap menjadi tujuan favorit wisatawan Australia. Faktor jarak, harga yang relatif terjangkau, serta kekayaan budaya menjadi daya tarik utama.

Destinasi seperti Jepang, Thailand, Vietnam, dan Indonesia masih berada di puncak pencarian. Selain itu, beberapa kota di Eropa mulai kembali diminati seiring membaiknya konektivitas penerbangan dan stabilnya harga tiket di rute tertentu.

Pos terkait