Arab Saudi Revitalisasi Situs Bersejarah di Makkah dan Madinah

Mediadelegasi Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas didampingi Sekjen Menag RI Ramdan (kiri) Dirjen PHU, saat jumpa pers Persiapan Musim Haji 1445H/2024M dan Lokakarya Pengenalan Tempat Bersejarah, bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Four Season Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (30/4). Foto: dok mch

Jakarta-Mediadelegasi: Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah mengungkapkan, pihaknya telah melakukan revitalisasi situs bersejarah di Makkah dan Madinah, terkait ziarah perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW.

“Ada tambahan dalam proses revitalisasi situs tersebut. Kami imbau jamaah untuk mengunjungi situs bersejarah tersebut,” kata Tawfiq F Al Rabiah dalam jumpa pers bersama Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas terkait persiapan musim haji 1445H/2024M dan Lokakarya Pengenalan Tempat Bersejarah, di Four Season Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (30/4).

Al Rabiah juga menyebutkan, telah memberikan kemudahan proses visa umrah bagi jamaah Indonesia tahun ini. “Hari ini saya telah melakukan diskusi dan pertemuan intensif dengan saudara saya menag terkait pelayanan jamaah haji. Saya juga bertemu dengan travel Indonesia dan Saudi guna memudahkan jemaah haji,” katanya.

Pada jumpa pers yang juga diikuti Sekjend Menag RI Prof Muhammad Ali Ramdhani, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Prof Hilman Latief disingkat Ditjen PHU) serta pejabat Kemenag RI itu, Al Rabiah juga menyatakan, siap menyambut jemaah haji Indonesia di Arab Saudi. “Kami berharap jamaah haji berangkat dan pulang dalam keadaan selamat. Kami juga akan menyambut jemaah umrah segera setelah pelaksanaan ibadah haji 2024 selesai,” ujarnya.

Memudahkan Jemaah
Pertemuan bilateral, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas dengan Tawfiq F Al Rabiah di hadapan pers lebih kurang 90 menit itu terkesan cukup bermkna.

“Kita sangat berterima kasih, atas kemudahan banyak hal dari Kerajaan Arab Saudi termasuk dalam menerepakan peraturan bagi jemaah haji Indonesia mulai visa sampai perlakuan terhadap jemaah haji di Arab Saudi,” sebut Gus Men.

Namun demikian, katanya, ada ketentuan yang harus dipenuhi jemaah haji Indonesia, bahwa visa yang diperbolehkan untuk ibadah haji hanya visa resmi yang diterbitkan Kerajaan Arab Saudi. “Selain visa haji, maka Kerajaan Arab Saudi akan melakukan tindakan tegas,” ujarnya.

Gus Men juga mengaku bersyukur, Indonesia mendapat keistimewaan dari Kerajaan Arab Saudi sehingga didatangi banyak delegasi yang dipimpin Menteri Haji dan itu memastikan bahwa jemaah haji mendapat pelayanan terbaik dari Kerajaan Arab Saudi. D|Red-06|Mch