ARGANI Sesalkan Spanduk Provokatif ‘Tolak Cawapres Asam Sulfat’

ARGANI Sesalkan Spanduk Provokatif 'Tolak Cawapres Asam Sulfat'
Ketua Umum relawan organisasi Arus Bawah Gibran Indonesia (ARGANI) Alexius Turnip, SH (kiri) bersama calon wakil presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka (kanan). Foto: dok-ARGANI

Medan-Mediadelegasi: Relawan organisasi Arus Bawah Gibran Indonesia (ARGANI) menyesalkan dan mengecam aksi pemasangan spanduk bernada provokatif bertuliskan ‘Tolak Cawapres Asam Sulfat’ yang sempat terpajang di Jalan Mongonsidi, Kecamatan Medan Polonia dan di Jalan Setia Budi, Kecamatan Medan Selayang pada Kamis (7/12).

“Kami menyesalkan dan mengecam adanya pemasangan spanduk bernada provokatif untuk menyudutkan pasangan Prabowo-Gibran,” kata Ketua Umum DPP ARGANI Alexius Turnip kepada pers di Medan, Kamis (7/12).

Pihaknya mensinyalir spanduk bernada provokatif itu sengaja diproduksi dan dipajang untuk membangun pembunuhan karakter terhadap cawapres Gibran Rakabuming Raka.

Bacaan Lainnya

Padahal, lanjut Alexius, Gibran telah meminta maaf secara terbuka di depan awak media atas kesalahan pernyataan “asam sulfat” yang dibutuhkan ibu hamil.

Permintaan maaf yang disampaikan Gibran, kata dia, seharusnya mendapat acungan jempol. Sebab, Gibran mengakui pernyataan yang dia sampaikan itu keliru dan langsung menyampaikan permintaan maaf atas kekeliruan tersebut.

Menurut dia, kemunculan spanduk bernada provokatif yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut harus diselidiki hingga tuntas oleh institusi berwenang karena rentan menimbulkan situasi politik yang tidak sehat di masa tahapan kampanye Pilpres 2024.

Ia juga meminta semua pihak untuk tidak lagi mempergunjingkan kekeliruan yang dilakukan Gibran tersebut.

Jika pemilu hanya menjadi ajang menyebarkan kebencian dan fitnah, kata dia, tidak tertutup kemungkinan perpecahan di tengah masyarakat akan dengan mudah terjadi.

Alexius memperkirakan saat ini banyak narasi yang sengaja dibuat secara sistematis untuk menyudutkan pasangan capres-cawapres Parbowo-Gibran, tetapi pihaknya meyakini masyarakat sudah bertambah cerdas dalam berpolitik sehingga tidak mudah terpengaruh dengan beragam isu negatif maupun kampanye hitam (black campaign).

“Dalam rangka mewujudkan pemilu damai, seharusnya semua pihak yang terlibat dengan konstestasi politik tahun 2024 fokus mensosialisasikan program serta visi, misi capres dan cawapres yang diusung, bukan menebar kebencian, adu domba, fitnah dan narasi-narasi bernada provokatif,” ucap Alexius yang juga Ketua Umum DPP Generasi Muda Komite Masyarakat Danau Toba (GM-KMDT). D|Red