Banjir Bandang Samosir, Warga Masih Bertahan di Tempat Pengungsian

Masih banyak warga korban banjir bandang yang tetap bertahan di tempat pengungsian seperti gereja maupun tenda-tenda karena masih takut kembali ke rumah masing-masing. (Foto Dok/Kiriman Warga)

Samosir-mediadelegasi:Masih banyak warga korban banjir bandang yang melanda empat desa di Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir yang trauma, meskipun peristiwa bencana itu sudah enam hari berlalu. Para warga masih memilih bertahan di tempat pengungsian seperti di Gereja Katolik dan tenda-tenda karena belum berani pulang ke desanya masing-masing.
Informasi diperoleh Mediadelegasi, Kepala Desa Dolokraja, Robert Sihotang, Sabtu (18/11) sore juga mengakui mayoritas warga desanya masih ketakutan kemungkinan banjir susulan akan terjadi terutama di malam hari.
Menurut Kades itu, masyarakat sangat berharap ketegasan pemerintah supaya agar tidak ada lagi aktivitas penebangan kayu hutan di perbukitan yang ada di atas empat desa di wilayah Kenegerian Sihotang.
Masyarakat juga menyayangkan aktivitas penebangan liar yang dilakukan oknum-oknum masyarakat maupun penebangan pohon di lahan konsesi PT TPL.
Robert Sihotang juga mengaku pihaknya menolak bantuan PT TPL yang akan menyerahkan sembako kepada korban banjir bandang. Apalagi bantuan dari PT TPL itu terbatas jumlahnya dan tidak semua masyarakat di wilayah Kenegerian Sihotang yang kebagian, padahal semuanya terdampak bencana tersebut.
Kades juga berharap PT TPL harus menyiapkan bantuan khusus untuk korban yang rumahnya rusak, dan lahan pertanian hancur akibat bencana banjir bandang itu.Med|red