Basilika Santo Fransiskus Xaverius: Simbol Iman dan Harmoni di IKN

Basilika Santo Fransiskus Xaverius: Simbol Iman dan Harmoni di IKN

IKN-Mediadelegasi: Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga fondasi spiritual dan toleransi. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan Basilika Santo Fransiskus Xaverius, basilika pertama di Indonesia, yang ditargetkan rampung pada Desember 2025.

Proyek megah senilai Rp 651 miliar ini dimulai pada 7 Juni 2025 dengan peletakan batu pertama. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Otorita IKN, Keuskupan Agung Samarinda, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Kementerian Agama, menunjukkan dukungan penuh terhadap pembangunan basilika ini.

Basilika yang berdiri di lahan seluas 2,02 hektar ini dirancang untuk menampung hingga 1.600 jemaat. Selain sebagai tempat ibadah, bangunan ini juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, seperti Wisma Uskup, Taman Doa, Goa Maria, Menara Lonceng, dan Jalan Salib, menjadikannya pusat spiritual yang lengkap.

Uskup Agung Mgr. Yustinus Harjosusanto yang memimpin misa pemberkatan menekankan pentingnya harmoni antarumat beragama dalam mewujudkan visi ibu kota baru. Beliau berharap Basilika ini dapat memperkuat kerukunan dan menjadi teladan bagi pluralisme di IKN.

Konsep smart dan green building diadopsi dalam pembangunan basilika ini, menunjukkan komitmen IKN terhadap pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini selaras dengan visi pembangunan IKN yang modern dan berwawasan lingkungan.

Basilika Santo Fransiskus Xaverius bukan hanya tempat ibadah bagi umat Katolik, tetapi juga monumen penting yang melambangkan semangat toleransi dan kerukunan antarumat beragama di IKN. Kehadirannya diharapkan dapat memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan kedamaian di ibu kota baru.

Dengan penyelesaiannya yang direncanakan pada Desember 2025, Basilika ini akan menjadi simbol penting bagi IKN dan Indonesia, menunjukkan komitmen untuk membangun negara yang modern, inklusif, dan harmonis.D|Red

Pos terkait