Medan-Mediadelegasi: Wali Kota Medan, Bobby Nasution menyelesaikan setiap permasalahan yang ada di Kota Medan dengan cara kolaborasi. Artinya seluruh lapisan masyarakat dan stakeholder diikut sertakan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Hal ini disampaikan Bobby Nasution saat diundang sebagai narasumber talkshow Radio MNC Trijaya, Kamis (24/6).
Dalam talkshow yang mengangkat tema “Gagasan dan Konsep Kolaborasi Pembangunan dan Seni Pemimpin Millenial Kota Medan” ini Bobby Nasution menjelaskan setiap permasalahan yang ada di Kota Medan harus diselesaikan dengan cara mencari inti dari permasalahan yang ada sehingga dapat diketahui cara penyelesaiannya.
“Kami dalam menjalankan Pemerintahan mengikutsertakan setiap lapisan masyarakat untuk bersama-sama mendukung pembangunan di Kota Medan, dengan cara berkolaborasi saya yakin permasalahan di kota Medan dapat diatasi satu persatu,” kata Bobby Nasution.
Dalam mengawali jabatanya sebagai Wali Kota Medan, Bobby Nasution juga mengungkapkan dirinya bersama dengan Wakil Wali Kota Medan, H. Aulia Rachman telah memetakan setiap permasalahan yang ada di Kota Medan. Dari sinilah muncul lima program prioritas yang harus diselesaikan diantaranya yaitu yang pertama masalah kesehatan.
Bobby Nasution mengakui banyak permasalahan kesehatan di kota Medan yang harus segera diselesaikan.
“Banyak sekali masalah kesehatan yang harus diperbaiki termasuk masalah infrastrukturnya,” kata Bobby Nasution.
Yang kedua yaitu masalah infrastruktur jalan. Dimana Bobby Nasution telah menargetkan perbaikan jalan di kota Medan harus dapat diselesaikan dalam kurun waktu dua tahun.
“Kita sudah menargetkan dalam waktu dua tahun jalan di kota Medan bisa mulus, namun kita tidak hanya mengejar percepatanya saja tetapi juga memperhatikan kualitas pengerjaan jalan tersebut agar tidak gampang rusak,” ujarnya.
Selanjutnya yang ketiga ialah masalah banjir. Masalah ini sebut Bobby Nasution baru akan dapat diselesaikan dengan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat dalam hal ini Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II.
“Yang ke empat ialah masalah kebersihan, saat ini sistem TPA di Kota Medan masih menggunakan sistem lama yaitu open dumping, karena itu kami sedang memperbaikinya dengan mengubah ke sistem sanitary landfill sesuai dengan standart yang telah ditentukan oleh Kementerian,” jelas Bobby Nasution.
“Dan yang kelima ialah masalah ekonomi, dimana kami ingin Kota Medan ini menjadi market bagi para pelaku UMKM, oleh sebab itu kami mengundang para pelaku UMKM yang ada di kota Medan untuk memasukkan produknya ke e-katalog sehingga dapat di gunakan oleh Pemko Medan misalnya saja untuk makan dan minum di Pemko Medan yang saat ini sudah menggunakan produk UMKM lokal,” lanjut Bobby Nasution lagi.
Untuk mendukung kelima program tersebut , Bobby Nasution mengakui perlu adanya dukungan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Medan yang baik. Dengan kata lain PAD Kota Medan harus terus meningkat dengan cara penerapan digitalisasi.
Tidak hanya itu saja, lanjut Bobby Nasution lagi, Pemko Medan juga membuka diri bagi para investor yang ingin masuk ke Kota Medan. Karena Bobby Nasution ingin menjadikan Kota Medan sebagai kota yang ramah investasi. D|Med-82|ril.