Medan-Mediadelegasi: Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP-TCUGGAp) menyatakan optimistis Geopark Kaldera Toba meraih status kartu hijau atau green card dari UNESCO.
Sebelumnya, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) memberikan kartu kuning ke Geopark Kaldera Toba karena tim penilai mendapati kelemahan dalam pengelolaan geopark atau taman bumi tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan General Manager BP-TCUGGp Azizul Kholis kepada pers, Senin (14/7), menjelang penilaian ulang atau revalidasi Geopark Kaldera Toba pada 21-25 Juli 2025.
“Kami optimistis green card (kartu hijau) didapat setelah upaya dilakukan semua pihak menjelang revalidasi,” ucap Azizul.
Menurut dia, pihak UNESCO pada 11-13 Juli 2025 telah mengutus satu orang asesornya bernama Soo Jae Lee untuk melakukan pra revalidasi di beberapa titik geosite atau situs warisan geologi.
Geosite yang dikunjungi asesor UNESCO Soo Jae Lee, antara lain Geosite Sipinsur di Desa Pearung, Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Huta Ginjang di Muara, Kabupaten Tapanuli Utara.
Selama melakukan peninjauan awal ke beberapa geosite, kata Azizul, Soo Jae Lee melihat pengelolaan geosite-geosite di kawasan Geopark Kaldera Toba telah sesuai dengai persyaratan yang direkomendasikan UNESCO.
Bahkan, lanjutnya, asesor asal Korea Selatan itu memuji pola kemitraan yang dilakukan BP-TCUGGp bersama pihak swasta dalam hal Geopark Kaldera Toba.
“Dilihat dari pemenuhan rekomendasi, kita sudah siap, dan kita yakin hasil revalidasi Geopark Kaldera Toba akan memperoleh status green card,” kata Azizul.
Diakuinya, upaya ini tidak terlepas dari komitmen semua pihak mulai Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution beserta dukungan jajaran kementerian/lembaga terkait, organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemprov Sumut, dan tujuh pemerintah kabupaten se kawasan Danau Toba. D|Red
Baca artikel menarik lainnya dari mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS






