Pada kesempatan itu, PP lanjut bertanya kepada si wanita teman RS. “Ito tinggal dimana?, ito orang mana?, pada waktu itu yang menjawab adalah RS, kalau si wanita tersebut tinggalnya di Jalan Strat Tigalingga.
Merasa aneh, PP pun mengatakan kepada RS, kenapa jadi kau yang jawab padahal dia yang kutanya, jelas PP.
Lalu RS pun menjawab pertanyaan PP. “Paribanku ini bang,” kata RS.
Kemudian saat itu, PP lanjut bertanya kepada si wanita, ibu boru apa? Lalu si wanita menjawab kalau dia Boru Hombing. Ketika PP bertanya lagi suami si wanita bermarga apa, dia menjawab kalau suaminya Marga Silitonga dan disebut tinggal di Medan. Ditanya PP kerja dimana, si wanita menjawab dia tidak kerja dan hanya berbisnis Online.
Ditambahkan PP, saat itu juga RS mengajak PP dan rekan wartawan lainya keluar dari room dan turun ke bawah. Setelah keluar dari room RS mengajak PP ke parkiran tempat dimana Mobil Dinas berada.
Di situ RS memohon kepada PP agar hal yang terjadi tidak tersebar kemana mana. “Sudahlah bang, sampai di sini saja kita bang, minta tolong aku jangan sampai mencuat ke publik ini bang,” kata PP menirukan ucapan RS.
Saat itu, RS mengajak PP dan rekan rekan wartawan lainya untuk bertemu di Kantor Camat malam itu juga. Setibanya di Kantor camat RS lantas menarik PP ke belakang mobilnya dan saat itu RS menyodorkan uang sebesar satu juta rupiah kepada PP. “inilah bang uang satu juta untuk transfortasi kalian bang. Abanglah yang membagi bagi sama kawan kawan abng,enggak kenal aku sama kawan abng itu,” kata RS.
Merasa curiga PP menanyakan lagi kepada RS kalau uang yang diberikanya sebesar satu juta rupiah untuk apa. Lantas dijawab RS kalau itu uang untuk transportasi saja.
Mendengar ucapan RS, PP lalu menerima dan memberikan uang pemberian RS tersebut kepada HM.
Oleh HM, uang yang diberikan PP tersebut dikembalikan lagi kepada RS, sembari mengatakan, agar pak camat memegang uang itu.