Diskusi, Bobby ‘Kuliti’ Pandemi Sebagai Tonggak Awal Adaptasi

Kemudian dia menjelaskan kalau serangan pandemi itu luar biasa. “Menyerangnya luar biasa mulai dari krisis pergerakan, krisis ekonomi dan lain-lainnya. Tahun sebelum-sebelumnya nya hal seperti ini tak pernah ada,” cuit Bobby.  

Oleh karena itu, Pandemi ini harus kita jadikan tonggak awal, selain adaptasi khususnya terhadap teknologi, juga harus berkolaborasi. “Saya sebagai pengusaha merasakan betapa pentingnya kolaborasi,” urainya.

Di Medan ini, beber Bobby, mindset pengusaha itu masih menjadikan sesama pengusaha itu adalah sebagai musuh sehingga harus dijauhi, padahal itu salah, dan ini pemikiran sudah usang.

“Saya sendiri sebagai pengusaha, beberapa waktu lalu berpikiran seperti itu, waktu saya mengembangkan bisnis properti saya mencari lokasi yang jauh dari perumahan, demi menghindari persaingan,” ungkap menantu presidern RI itu.

Tentunya dengan pemikiran, agar konsumen nantinya tak direbut oleh perumahan yang berdekatan dengan properti yang dibangunnya itu. “Tapi apa hasilnya? mudah-mudahan konsumen pun ikut menjauh. Gak mau beli,” bebernya sambil tertawa kecil, hingga kesankan dirinya menyadari kesalahan mindset pada waktu itu.

Untuk itulah kolaborasi tersebut sangat perlu, tentunya dengan cara-cara yang terbaik. “Untuk Kolaborasi Penta Helix, ada lima unsur yang terlibat yakni, pemerintah, komunitas, pebisnis, akademisi serta media,” rinci Bobby ilmiah.

Begitu juga menghadapi pandemi, sangat diperlukan kolaborasi, pemerintah menetapkan dan menjalankan peraturan, akademisi terlibat kajian pencegahan pandemi, komunitas atau masyarakat, pebisnis, di bidang adaptasi kebiasaan. 

Begitu juga media sebagai sumber informasi di tengah-tengah masyarakat. “Kalau media memberitakan positif, maka pemikiran kita dominan positif, sebab sumber data pemberitaan itu akurat, karena menelusurinya hingga sampai dengan sumbernya langsung,” terangnya. 

Menutup paparannya sebagai moderator, Bobby meyakinkan peserta Diskusi Publik bahwa pandemi itu adalah sebagai tonggak awal adaptasi. “Namun apabila kita mampu memetik hikmah dari bencana nonalam itu dan mengaplikasikanya di tengah-tengah masyarakat,” tutupnya. D|Med-41

Pos terkait