Dairi-Mediadelegasi: Maraknya postingan hoaks di Media Sosial (Medsos) yang muaranya memecah belah suku Pakpak di musim Pilkada Serentak 2020, dikesalkan salahsatu Calon Bupati Pakpak Bharat Franch Tumanggor.
Bahkan politisi yang kini lagi bertarung untuk merebutkan kursi Pemkab Pakpak Bharat itu memberikan pesan-pesan perdamaian, agar warga Pakpak Bharat tidak berpecah belah dikarenakan pilkada.
“Jumlah etnis Pakpak Bharat masih terbilang sedikit janganlah lakukan politik pecah belah apalagi dengan para pendatang di Kabupaten Pakpak Bharat mari kita hormati proses demokrasi,” ungkap Franch Tumanggor, Rabu (14/10).
Agar semua dapat menahan diri di medsos, lanjut, sehingga tidak terjadi pecah belah “Mari kita jaga perdamaian,” ujar Franch Tumanggor di sela-sela kegiatan pemberkatan atau doa di Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi.
Franch berharap agar pemuka agama dari agama apapun yang ada di Indonesia menjadi ujung tombak untuk mendinginkan suasana dalam menjaga persatuan dan kesatuan khususnya di bumi Pakpak Bharat.
Hal yang sama juga dikatakan salah seorang tokoh masyarakat Pakpak Bharat, Mansehat Manik mengatakan, pada masa menjelang Pilkada Pakpak Bharat ada pergolakan di tingkat akar rumput di Kabupaten Pakpak Bharat.
“Kita sering membaca beberpa postingan di medsos banyak berita hoaks seperti hendak memecah belah suku Pakpak begitu juga dengan etnis lain yang ada di daerah Pakpak Bharat, padahal siapapun terpilih nanti jadi bupati, Tuhanlah yang menentukan,” ujarnya.
Suku Pakpak sekarang mau dipecah belah oknum-oknum tertentu untuk memperkeruh suasana, ujarnya. Untuk itu, marilah suku Pakpak mesti hidup rukun jangan mau dipecah belah. “Kita harus bertekad jika suku Pakpak cuma satu dan satu Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD),” bebernya.
Kemudian marilah bertekat Pakpak itu satu, kemudian Manasehat Manik mengajak para alim ulama dari segala agama untuk mau mendinginkan suasana agar suasana kondusif dan tenang dan intinya tidak terjadi pecah belah sesama suku Pakpak. D|Dai-76