Dalam situasi yang gelap dan mencekam, Oloan disebut melepaskan tiga tembakan yang diarahkan ke bagian kaki. Namun, kondisi di lokasi kurang terang sehingga salah satu remaja terkena peluru di bagian perut.
Muhammad Syuhada (15) adalah remaja yang tewas akibat luka tembak di perut. Keluarga korban merasa kecewa dan tidak percaya bahwa kejadian ini bisa terjadi. “Harusnya dia jaga adiknya, bukan malah menjadi korban,” kata keluarga korban.
Polda Sumatera Utara berjanji akan melakukan penyelidikan yang menyeluruh dan transparan terkait insiden ini. “Kami akan memastikan bahwa proses penyelidikan berjalan dengan profesional dan tidak ada kesan bahwa kami menutupi sesuatu,” kata Whisnu.
Dengan penonaktifan AKBP Oloan Siahaan, diharapkan proses pemeriksaan dapat berjalan dengan lebih transparan dan akuntabel. Polda Sumatera Utara berjanji akan memberikan informasi terbaru terkait perkembangan penyelidikan insiden ini. D|Red.
Baca artikel menarik lainnya dari
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.