Medan-Mediadelegasi : Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menjelaskan penyebab utama kekeruhan air Danau Toba yang akhir-akhir ini menjadi viral di media sosial. Dalam konferensi pers di Hotel JW Marriot Medan, Selasa (5/8/2025), Bobby menyatakan bahwa musim kemarau dan aktivitas vulkanik menjadi faktor utama di balik perubahan warna air danau yang ikonik tersebut.
“Hasil uji laboratorium telah keluar, dan menunjukkan bahwa kekeringan yang melanda wilayah tersebut menjadi salah satu penyebab utama,” ungkap Bobby. Ia menambahkan bahwa kekeringan telah menyebabkan munculnya sumber-sumber belerang yang mengalir ke Danau Toba, turut berkontribusi pada kekeruhan air.
Bobby Nasution menjelaskan bahwa upaya rekayasa cuaca telah dilakukan untuk mengatasi dampak kekeringan. Namun, dampak dari aktivitas vulkanik bawah tanah tampaknya juga berperan signifikan dalam mengubah warna air Danau Toba. Ia berjanji akan merilis data lengkap hasil uji laboratorium dalam waktu dekat.
“Kami akan menyampaikan paparan lengkap beserta data dan sampel uji laboratorium. Penting bagi kami untuk memberikan informasi yang akurat dan terverifikasi kepada publik,” tegas Bobby. Ia menekankan pentingnya menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat sebelum data resmi dirilis.
Sebelumnya, video yang beredar di media sosial menunjukkan perubahan warna air Danau Toba menjadi cokelat keruh. Peristiwa ini terjadi bertepatan dengan jadwal revalidasi Geopark Kaldera Toba yang berlangsung dari tanggal 21 hingga 25 Juli 2025. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan juga pihak-pihak terkait.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, Tetty Naibaho, juga memberikan keterangan terkait fenomena ini. Ia menjelaskan bahwa angin kencang dan ombak besar yang terjadi beberapa waktu belakangan ini turut berkontribusi pada kekeruhan air Danau Toba. “Ombak besar mengaduk sedimen di dasar danau, sehingga menyebabkan air menjadi keruh,” jelas Tetty.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah berdiskusi dengan para ahli untuk menganalisis kondisi air Danau Toba. Hasil diskusi tersebut menunjukkan bahwa kekeruhan air merupakan fenomena alam yang dipengaruhi oleh faktor cuaca ekstrem dan aktivitas vulkanik.






