Medan-Mediadelegasi: Ketua Umum (Ketum) DPP Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) Edison Manurung mengapresiasi Kapolda Sumatera Utara (Sumut) I Whisnu Hermawan Februanto menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat, pimpinan pengurus parpol dan organisasi masyarakat guna menghadapi Pemilihan Umum Kepala Daerah atau Pilkada serentak di Sumut tahun 2024.
“KMDT sebagai salah satu ormas independen yang turut diundang dalam pertemuan tersebut tentunya berharap Pilkada di Sumut berjalan lancar dalam suasana kondusif,” kata Edison di Medan, Senin (19/8).
Sebagaimana diketahui, pelaksanaan Pilkada serentak di Sumut akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang.
Dalam acara tersebut, kata Edison, pihaknya akan datang bersama rombongan yang terdiri dari para pengurus dan anggota KMDT tingkat provinsi, kabupaten/kota se Sumut.
Menurut mantan Staf Khusus Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI itu, Pemilu 2024 adalah pesta demokrasi sehingga masyarakat harus ikut merasakan kegembiraan dan kebersamaan dalam situasi damai.
“KMDT mendukung pelaksanaan Pemilu 2024 sesuai dengan prinsip pemilu yaitu aman, damai, jujur, adil dan transparan,’” ujar mantan Ketua DPP KNPI era tahun 1990- an itu.
Oleh karena itu, ia mengajak segenap elemen masyarakat untuk senantiasa menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif menjelang dan selama pelaksanaan Pilkada 2024 di Sumut
Sebelumnya, Polda Sumut telah memetakan daerah-daerah yang masuk dalam kategori aman hingga rawan dalam pilkada 2024.
Untuk kategori rawan, pihak kepolisian setempat akan memperkuat pengamanan jika dibandingkan dengan daerah yang masuk kategori aman.
“Kami bersama TNI dan Pemda sumut telah menginventarisasi TPS-TPS yang dianggap rawan. Pengamanannya pun dilakukan berbeda dengan yang aman. Jadi, ada tahapannya ada rawan, aman dan sangat rawan,” kata Irjen Whisnu Hermawan Februanto usai apel Operasi Mantap Praja Toba 2024 di Mapolda Sumut, Senin (19/8).
Whisnu mengatakan pola pengamanan di TPS yang masuk kategori aman dan rawan akan berbeda
Untuk kategori aman, kata dia, nantinya hanya dijaga oleh personel TNI saja atau anggota polri saja. Sementara untuk daerah yang rawan, akan dijaga oleh personel TNI dan polri sekaligus.
“Ya nanti pola pengamanannya, kalau aman akan didampingi oleh linmas, tetapi jika situasi dianggap rawan tentunya ada anggota Polri dan TNI,” ujarnya.
Jenderal bintang dua itu mengatakan pihaknya telah menyusun perencanaan dalam pengamanan Pilkada di Sumut.
Ditambahkannya, ada 12 ribu personel polisi yang akan dikerahkan untuk mengamankan jalannya pilkada di Sumut.
Selain itu, ada 2.800 personel TNI yang akan ikut membantu pengamanan Pilkada serentak tahun 2024 di Sumut.
Meski begitu, Whisnu menyebut dukungan masyarakat dan tokoh-tokoh dalam pengamanan Pilkada ini juga penting.
Pada Pilkada 2024, KPU Sumut menetapkan sebanyak 25.233 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 455 kecamatan dan 6.110 kelurahan atau desa se Sumut. D/red