
Bendunganan ini juga diharapkan dapat mengendalikan derasnya aliran air hulu Sungai Percut dan Sungai Deli untuk mengurangi risiko atau menanggulangi banjir sebagian wilayah Kota Medan dan Deli Serdang sebesar 68,17 m3/detik. Manfaat lainnya adalah sebagai sumber pembangkit listrik (PLTA minihidro) sebesar 2,80 MW dan mendukung sektor pariwisata di Provinsi Sumut.
Termasuk, dukungan infrastruktur Sumber Daya Air terus dilakukan Kementerian PUPR pada tahun 2020 untuk Provinsi Sumut dengan anggaran Rp 1,4 triliun, diantaranya melanjutkan konstruksi Bendunganan Lau Simeme paket I dan paket II, pembangunan daerah Irigasi (DI) Serdang, dan prasarana pengendali banjir Sungai Selayang.
Lebih rinci terkait konsep kepariwisataan kawasan bendungan, Jesayas Sihombing mengungkapkan, keharusan perbaikan sarana jalan penghubung desa di kawasan bendungan. “Yang dulunya lokasi ini jauh dari kunjungan, ke depan diproyeksikan ramai dikunjungi wisatawan,” katanya serya mencontohkan saat ini rumah-rumah juga sudah banyak yang terbangun.
Sedangkan manfaat di hulu bendungan sebagai kawasan yang digenangi air, selain sarana wisata, juga akan ditanami pohon yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. “Itu sudah kami sosialisasikan, dan sudah kami buat KSO dengan masyarakat setempat. Sehingga nantinya tanaman dapat dimanfaatkan hasilnya oleh masyarakat,” ujarnya.
Dengan dukungan semua pihak, baik Pemkab Deliserdang dan propinsi yang selama ini juga sangat banyak mendukung kea rah percepatan progress Bendungan Lau Simeme. *habis
Catatan | Maruli Agus Salim | Mediadelegasi