Usai dari RS HKBP Nainggolan, Patricia dan rombongan melanjutkan mengunjungi tempat bersejarah makam jaman Belanda di tepi jalan menuju Lumban Tungkup Nainggolan. Di sana, ia terlihat merasa penasaran sambil mengitari dan menyesuaikan kecocokan foto-foto yang dia miliki dengan daerah pemakaman tersebut.
Lebih lanjut, Patricia dan rombongan mengunjungi rumah dinas pendeta bangunan Belanda tahun 1926. Di sana, ia mengitari luar dalam sudut bangunan sembari mendokumentasikan, termasuk sumur tua yang ada di seputaran komplek. Tampak dari wajah Patricia meneteskan air mata rasa haru suka cita mengenang perjalanan sejarah kakek dan ibunya pada masa itu.
Pada akhirnya, Patricia dan rombongan pamit dengan ucapan terima kasih menyalami warga yang diakhiri dengan kata “Horas”. Kunjungan ini menjadi momen yang berharga bagi warga Nainggolan dan Patricia sendiri, yang dapat mengenang sejarah keluarga dan kakeknya di wilayah tersebut.D|Red
Baca artikel menarik lainnya dari
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.