Pelaku UMKM Harus Pahami Strategi Pemasaran

Pelaku UMKM Harus Pahami Strategi Pemasaran
Guru Besar Fakultas Ekonomi USU Prof. Dr. Elisabet Siahaan,SE, M,Ec (tengah) menyampaikan paparan dalam acara Workshop Peningkatan Kapasitas Bisnis Wirausaha dan UKM yang digelar Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara, di Medan, Jumat (16/12). Foto: Robin Turnip

Medan-Mediadelegasi: Pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) harus memiliki pemahaman mengenai strategi pemasaran agar produk yang dipasarkan mampu bersaing dengan produk lain baik dalam skala lokal, nasional maupun global.

Pernyataan tersebut ditekankan oleh para narasumber dalam acara Workshop Peningkatan Kapasitas Bisnis Wirausaha dan UKM yang digelar Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di Medan, Jumat (16/12).

Menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) Prof. Dr. Elisabet Siahaan,SE, M,Ec yang tampil sebagai salah satu narasumber dalam acara itu, kinerja UMKM dikatakan bagus jika mampu bertahan dan bersaing dengan pengelolaan manajemen yang baik.

Bacaan Lainnya

“Manajemen yang baik dalam hal ini menyangkut pengelolaan keuangan, kualitas produk hingga pemasaran,” ucapnya di hadapan sekitar 100 peserta yang terdiri dari kalangan pelaku UMKM dan mahasiswa itu.

Manajemen keuangan yang baik, lanjutnya, sangat penting dilakukan secara konsisten oleh setiap pelaku UMKM, karena pengelolaan keuangan yang kurang baik akan berdampak pada pembukuan dan menjadikan pemasukan serta pengeluaran menjadi rancu.

Setiap pelaku usaha, kata dia, setidaknya juga wajib mengetahui berapa biaya operasional usahanya, berapa keuntungan yang diperoleh dan berapa modal yang digunakan untuk usaha.

Dengan demikian, para pemilik usaha dapat mengevaluasi kemampuan dan kapasitas usahanya sehingga perencanaan pengembangan usaha dapat ditetapkan berdasarkan data pencatatan tersebut.

Khusus kepada kalangan mahasiswa, Elisabet pada kesempatan itu mengingatkan bahwa mereka perlu belajar kewirausahaan agar ketika lulus tidak hanya berkonsentrasi untuk mencari pekerjaan, tetapi berupaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Terkait mengenai manajemen keuangan,, ia mengemukakan, para pelaku UMKM perlu dibekali pembelajaran mengenai pengelolaan keuangan yang baik.

Materi pembelajaran tersebut meliputi, antara lain dimulai dari pencatatan pengeluaran untuk modal usaha, transaksi penjualan, hingga biaya operasional dan risiko yang dikeluarkan untuk melaksanakan usaha.

“Setiap pelaku UMKM setidaknya wajib mengetahui berapa biaya operasional usahanya, berapa keuntungan yang diperoleh, dan berapa modal yang digunakan untuk usaha,” sebutnya.

Kegiatan workshop tersebut juga menghadirkan narasumber dari kalangan pelaku UMKM Sumut, yaitu Putri Nasution.

Berkompetisi
Pengusaha yang bergerak di bidang pengembangan produk berbasis bahan baku gula aren yang pemasarannya telah menembus pasar ekspor ini, mengemukakan bahwa para pelaku usaha di era digital sekarang ini dituntut untuk mampu berkompetisi dan berusaha menjadi yang terbaik.

“Sebagai pengusaha, kita tidak hanya harus paham dalam mengelola usaha, tetapi lebih dari itu. Pengusaha harus mampu bersaing dan berusaha keras untuk terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman,” ucapnya.

Ia menambahkan, satu produk yang dihasilkan oleh pelaku usaha tidak hanya dilihat dari sisi kualitas produksi saja, melainkan juga mencakup perizinan dan termasuk kemasan atau packaging.

Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumut dalam kata sambutannya yang dibacakan Kepala Bidang Kelembagaan Unggul Sitanggang, mengatakan, pelaku UMKM di Indonesia perlu meningkatkan daya saing agar mampu merebut pasar di tengah pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang terus membaik.

“Perkembangan ini tentunya menuntut pelaku UMKM untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif,” ujar dia. D|M-24