Kisaran-Mediadelegasi:Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memperkuat kewaspadaan terhadap keamanan pangan hewani dengan menggelar Sosialisasi Risiko Residu Antibiotik bekerja sama dengan Ikatan Alumni (IKA) Peternakan USU.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Hotel Bintang Antariksa Kisaran ini diarahkan untuk meningkatkan kesadaran pelaku usaha, pemangku kepentingan, dan masyarakat tentang potensi bahaya residu antibiotik pada produk hewan serta pentingnya pengawasan rantai pangan dari hulu hingga hilir.
Dalam laporannya, drh. Yusnani menekankan bahwa keamanan pangan asal hewan merupakan bagian penting dari ketahanan pangan nasional, sejalan dengan UU No. 18/2012 tentang Pangan, PP No. 86/2019 tentang Keamanan Pangan, dan UU No. 41/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Ia menjelaskan bahwa penggunaan antibiotik pada hewan harus dilakukan secara terukur untuk mencegah terbentuknya residu berbahaya yang dapat mengancam kesehatan manusia, termasuk risiko resistensi, alergi, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Bupati Asahan yang diwakili Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Drs. H. Supriyanto, M.Pd., menegaskan bahwa keamanan pangan hewani merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan nutrisi masyarakat, terutama dari sumber protein hewani yang kaya asam amino esensial.
Namun, keberadaan residu antibiotik dapat menghambat pemanfaatan nutrisi oleh tubuh dan menurunkan kualitas kesehatan masyarakat.






