Pemprov Sumut Optimistis Pertahankan Status Kaldera Toba jadi Geopark Dunia

Pemprov Sumut Optimistis Pertahankan Status Kaldera Toba jadi Geopark Dunia
Gubernur Sumut Bobby Nasution saat menghadiri pencanangan “Gerakan Wisata Bersih (GWB)” yang diinisiasi Kementerian Pariwisata di kawasan Danau Toba, Kabupaten Samosir, baru-baru ini. Foto: dok-Kemenpar

 

 

 

Bacaan Lainnya

Geosite adalah objek warisan geologi yang memiliki ciri khas tertentu, baik secara individual maupun bagian dari beberapa objek saling berhubungan.

“Target green card yang diinstruksikan pak gubernur beberapa waktu lalu di Parapat kepada Badan Pengurus Geopark Toba, maka kami telah melakukan kunjungan lapangan 16 geosite,” ujar Azizul.

Sebagai informasi, dalam rapat UNESCO Global Geopark di Maroko pada 4-5 September 2023, kawasan Taman Bumi (Geopark) Kaldera Toba mendapat kartu kuning dari UNESCO.

 

Kartu kuning merupakan peringatan dari UNESCO yang berarti badan pengelola wilayah tersebut tidak memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan.

UNESCO meminta Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark melakukan perbaikan, sebelum dilakukan validasi ulang untuk dua tahun kemudian.

 

Sedang disusun
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata Hariyanto dalam keterangan di Jakarta, baru-baru ini, menjelaskan bahwa gambar denah penataan kawasan Geopark Kaldera Toba sedang disusun.

 

“Penyusunan site plan dilaksanakan oleh Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark bersama dinas yang menangani sumber daya energi dan mineral Provinsi Sumatera Utara,” katanya.

Ditambahkannya, Pemerintah akan memanfaatkan dana alokasi khusus tahun 2024 sebesar Rp56,6 miliar untuk pembangunan sarana amenitas dan atraksi di daerah wisata bahari dan perairan maupun daerah wisata alam non-bahari di kawasan taman bumi.

 

 

 

 

 

Alokasi dana itu, kata Hariyanto, juga dapat digunakan untuk membangun sarana amenitas dan atraksi di daerah wisata budaya di perkotaan maupun perdesaan yang tersebar di delapan kabupaten di sekitar Danau Toba.

“Khusus dukungan untuk visibility geopark digunakan untuk membangun gapura atau gerbang utama geopark, totem geopark, dan papan interpretasi geopark di salah satu geosite Geopark Kaldera Toba, yaitu di Geosite Silalahi di Sabungan Kabupaten Diri,” paparnya.

 

Kementerian Pariwisata bersama Badan Pengelola Caldera UNESCO Global Geopark akan mengadakan seminar internasional tentang Caldera Toba UNESCO Global Geopark pada 26 Juni 2025 sebagai bagian dari persiapan menghadapi validasi ulang pemenuhan kriteria pengelolaan taman bumi UNESCO.

Seminar internasional itu akan menghadirkan ahli geologi dan budayawan, termasuk di antaranya Prof. Mega Fatimah Rosana, Ph.D dan Ananto K. Seta, Ph.D dari Indonesia dan Prof. Ibrahim Komo, Ph.D dari Malaysia. D|Red

 

 

 

 

 

Baca artikel menarik lainnya dari
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.

 

Pos terkait