“Musim ini sudah membuktikan bahwa apa saja bisa terjadi di MotoGP. Bahkan pebalap terbaik sekalipun bisa gagal ketika berada di bawah tekanan. Jadi, memang belum ada jaminan.”
Quartararo juga menyebut bahwa Martin perlu mengubah pendekatannya agar lebih aman, merujuk pada duel sengitnya dengan Bagnaia di Malaysia yang hampir berujung insiden.
“Sekarang Jorge punya keunggulan besar dibanding Pecco (Bagnaia). Aku dengar dia bilang peluangnya 50-50, tapi bagiku itu 90-10 untuk Jorge. Dia hanya perlu balapan dengan cerdas dan menghindari risiko yang tidak perlu,” ujar pebalap berjuluk El Diablo tersebut.
Dengan peluang besar di depan mata, Catalunya akan menjadi penentu apakah Jorge Martin mampu mewujudkan mimpinya menjadi juara dunia MotoGP 2024. Tekanan besar dan strategi cerdas akan menjadi kunci dalam pertempuran terakhir ini.