Selain itu Rapidin Simbolon-Juang Sinaga juga mendapat tudingan dari lawannya, kalau selama kepemimpinannya tidak menjalankan program ekologi perairan dan hutan. Bersama Juang Sinaga, Rapidin pun menjawab tudingan itu dengan tenang. Ia menerangkan bahwa selama memimpin wilayah berpenduduk 121.924 jiwa itu, sudah ada kerjasama tripartit yang terjalin.
“PT Inalun, PT Tirta, dan Pemkab Samosir melakukan kerjasama penanaman pohon seluas 500 hektare yang terletak di Pusuk Buhit-Tele. Lalu, setiap Jumat dilaksanakan gotong-royong massal dengan menanam pohon untuk menata kawasan Danau Toba. Kita kerjasama dengan universitas untuk penghijauan Danau Toba yang dananya bersumber dari APBD, CSR,” terang Rapidin.
Rapidin juga menyuruh lawan politiknya agar mengecek kebenaran tersebut langsung ke PT Inalum apa benar sudah dilakukan atau tidak. Lalu mengenai sampah, Dirinya melanjutkan, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Ronggurnihuta memakai sistem buka tutup. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR, nantinya akan memakai detail engeneering desaign (DED).
“Jika kami terpilih tahun depan fisiknya dikerjakan dan pengelolaannya akan memakai pengelolaan sampah berteknologi tinggi,” ucapnya.
Bukan hanya itu, Rapidin pun menyebutkan terkait kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Samosir yang mengalami rusak ringan dan berat sepanjang 310 km. Untuk membangun jalan tersebut membutuhkan anggaran Rp930 miliar. “Maka untuk di periode kedua nanti, kami akan menuntaskan perbaikan jalan tersebut,” katanya.
Seperti yang diketahui, berdasarkan data Dinas PUPR Samosir panjang jalan Kabupaten Samosir pada tahun 2019 yaitu 959,21 km. Jalan tersebut terdiri dari 188 km jalan negara, 74,45 km jalan provinsi, dan 696,76 jalan kabupaten. D|Red