Restorasi Pepohonan, Selamatkan Ekosistem Danau Toba

Restorasi Pepohonan, Selamatkan Ekosistem Danau Toba
Ketua Umum KMDT St Edison Manurung (empat kiri) bersama pengurus. Restorasi pepohonan diharapkan mampu menyelamatkan ekosistem kawasan Danau Toba. Foto:Dok|KMDT

Dia juga menyebutkan, untuk tanaman yang akan digunakan sebagai bahan restorasi sebaiknya yang mempunyai nilai ekonomi guna pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pihaknya menyarankan penanaman makademia, alpukat, mangga, aren atau nira dan kaliandra.

Pada bagian lain, kata Edison, pihaknya juga telah merumuskan peruntukan lahan dengan kemiringan tanah 45 derajat sebaiknya tidak dijadikan sebagai lokasi pertanian masyarakat dengan menanam palawija, jagung dan lain lain karena tanahnya rentan longsor.

Guna mendukung program restorasi pepohonan di kawasan Danau Toba, KMDT menyarankan agar sarana dan prasarana yang berhubungan dengan Pemadam Kebakaran di Kawasan Danau Toba sudah saatnya dibenahi dan disediakan. “Pembangunan sejumlah posko termasuk pembuatan hidrant-hidrant yang bisa digunakan untuk mencegah terjadinya kebakaran yang meluas,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Pihaknya juga meminta kelompok masyarakat, terutama yang terbentuk dalam Masyarakat Peduli Api sebaiknya digalakkan kembali di kawasan Danau Toba. “Dahulu kelompok ini pernah aktif di dalam mencegah kebakaran hutan, namun saat ini aktivitasnya praktis tak terlihat,” ungkapnya.

Kemudian, bersamaan dengan kegiatan restorsi yang akan dilakukan juga perlu dilakukan secara paralel dengan kegiatan edukasi peduli lingkungan kepada masyarakat dan dunia pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi) agar terbentuk insan yang peduli dan cinta terhadap lingkungan.

Terkait pendanaan program ini, pihaknya meminta kegiatan restorasi hutan danau toba yang terbakar kiranya dapat bersumber dari Pemerintah (APBN, APBD), CSR dari Perusahaan Pengguna Jasa Kawasan Danau Toba (TPL, Inalum, dll) bahkan juga dalam bentuk partisipasi masyarakat.

Pos terkait