Karenanya, kepada FSDA Sumut, Topan berharap perlunya gebrakan program yang inovatif dan segera diimplementasikan. “Program jangka pendek segera tentukan kabupaten mana yang menjadi percontohan program. Jadi, nggak perlu muluk-muluk,” katanya.
Silaturahmi dan perkenalan dipandu langsung oleh Ketua Umum FSDA Sumut Rafriandi Nasution SE, MT, Kadis PUPR Sumut juga mendengar masukan dari berbagai pengurus FSDA Sumut.
Antara lain masukan datang dari Penasihat, Ir Mandalasah Turnip SH. Dia mengaku optimis, keberadaan FSDA Sumut tidak menjadi beban bagi Gubernur Sumut khususnya Kadis PUPR. Alasan dia, para senior, professional bersertifikat dan banyak pakar ikut andil di FSDA Sumut.
“Bicara sungai atau air, kita perlu menyadari bahwa air datang dari Tuhan untuk kebutuhan manusia dan makhuk di muka bumi. “Namun demikian, jika air tidak terkelola dengan baik, justru bisa menjadi bencana bagi kehidupan,” katanya.
Karenanya, Mandalasah Turnip mengatakan, FSDA Sumut perlu melakukan diskusi aktif yang tejadwal untuk menemukan formula program inovatif yang implementatif, guna memenuhi harapan Kadis PUPR.
Hamdan Noor Manik, Ketua Konservasi, Pangan dan Holtikultura mengungkapkan akan banyak pihak-pihak yang dapat berkolaborasi dalam kerjasama pengelolaan sumber daya air. “Kita optimis, secepatnya FSDA bisa beraksi merealisasikan programnya,” ujar Hamdan Manik.
Malik Assalih Harahap, Ketua Pendayagunaan dan Daya Rusak Air mengatakan ada sejumlah lembaga resmi yang bergerak dalam pengelolaan sumber daya air. “Ada Dewan Sumber Daya Air, ada TKSDA. Demikian nantinya FSDA akan memberikan rekomendasi terhadap sesuatu pengelolaan,” katanya.
Kemudian, Ir Makmur Ginting MSc, Ketua Infrastruktur dan Modernisasi Irigasi, dan Yosi Sukmono, Ketua Hilirisasi dan Pertambangan juga mengungkapkan berbagai potensi pengelolaan yang bermanfaat bagi masyarakat dan dapat mendatangkan PAD bagi Sumatera Utara. D|Red-06