Yogyakarta-Mediadelegasi: Transformasi di Kementerian Agama (Kemenag) berjalan dengan sangat baik. Perubahan yang dilakukan pun berlangsung secara signifikan. Dan masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
Demikian disampaikan Alissa Wahid dalam acara Indonesia Marketing Festival (IMF) 2024 yang diselenggarakan oleh Markplus di DI Yogyakarta, Kamis (1/8/2024). “Saya menjadi saksi perubahan yang terjadi secara signifikan di Kementerian Agama. Bagaimana dulu program-program dijalankan dan kemudian bagaimana program-program tersebut berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Alissa.
Kementerian Agama dalam IMF 2024 juga menggelar pameran yang bertajuk Peran dan Kinerja Kemenag dalam Pengembangan Ekonomi Umat. Alissa mengapresiasi sejumlah program prioritas Kemenag yang bisa menjadi economic hub untuk interferensi masyarakat di sekitarnya. Misalnya, Kemandirian Pesantren yang nyata berdampak pada pengembangan ekonomi pesantren dan masyarakat sekitar. Cyber Islamic University juga memperluas akses para guru untuk dapat menyelesaikan Pendidikan S1 nya tanpa harus meninggalkan tugas mengajar.
Alissa juga juga menilai keberhasilan penyelenggaraan haji tahun ini. “Saat puncak haji dan terjadi fenomena heatstroke, pemerintah melalui para petugas haji telah berhasil mengantisipasi hal itu,” jelas putri sulung Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid ini.
Sukses penyelenggaraan haji 2024 juga tidak semata pada aspek layanan dan pelaksanaan ibadah, tetapi merambah pada pengembangan ekosistem ekonomi haji. Kemenag mencatat, tahun ini ada 74 ton bumbu Nusantara yang diekspor ke Arab Saudi. Potensi yang bisa dioptimalkan masih sangat besar, mencapai 300 ton.
Selain itu, ada 1,7juta paks makanan siap saji yang diekspor dari Indonesia ke Saudi untuk memenuhi layanan katering jemaah haji Indonesia selama di Makkah dan Armuzna. Ini juga masih sangat potensial karena kebutuhannya mencapai 5 juta paks. Ada juga daging dam kolektif dari petugas dan jemaah haji sebanyak 6.755 ekor kambing. Daging-daging itu setelah disembelih di Saudi kemudian diolah dan Sebagian didistribusikan ke Indonesia.
Ekosistem lain yang potensial untuk mendukung penyelenggaraan haji adalah beras yang estimasi kebutuhannya hamper 2700 ton selama penyelenggaraan ibadah haji. Kebutuhan lauk pauk berupa telur, daging dan ikan juga sangat tinggi, mencapai 1.700 ton. Demikian juga dengan buah-buahan, sayuran, mie telur, hingga kelengkapan cuci mandi dan oleh-oleh jemaah haji.