“Program pemasangan internet sudah dimulai sejak 2018 lalu, namun tahun ini pelaksanaannya terkendala karena pandemi Covid-19. Sehingga pemasangan fiber optik sebagai sarana penyebaran internet pun terhambat. Insha Allah akan dilanjutkan di anggaran perubahan sekitar September 2020,” jelasnya.
Solusi untuk sementara ini, menurut Ida, pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan internet adalah menggunakan mobil internet dengan segala fasilitas dan tenaga ahli yang mumpuni. Spesifikasinya memiliki jangkauan dan kecepatan di atas rata-rata, konektivitasnya berbasis satelit.
“Kita mempunyai satu unit layanan internet bergerak dengan fasilitas yang cukup lengkap. Dimana terdapat televisi, laptop, tenda, handytalkie portable, genset dan modem yang dioperasikan 4 orang tenaga ahli. Konektivitasnya berbasis internet, kecepatan dan jangkauan cukup mumpuni membantu pelayanan akses internet masyarakat,” kata Ida.
Bahkan, sambung dia, unit internet tersebut juga disiapkan untuk menunjang kebutuhan internet darurat.
“Selama ini, telah digunakan pada agenda-agenda gempungan dan kegiatan darurat seperti keperluan internet pada bencana alam,” pungkasnya. D|Jbr-75