Medan-Mediadelegasi: Taksi terbang buatan PT Dirgantara Indonesia, Vela Alpha dan Intercrus Sola akan diproduksi untuk komersial dan siap mengudara tahun 2028 setelah dinyatakan lulus uji coba tahu 2026.
Kendaraan udara masa depan ini merupakan hasil pengembangan konsorsium teknologi dalam negeri, menggandeng para insinyur muda dari berbagai perguruan tinggi dan startup teknologi nasional.
Direktur Niaga, Teknologi, dan Pengembangan PTDI, Moh Arif Faisal, menyebutkan bahwa Vela Alpha hadir sebagai solusi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan.
“Kami di sini ada kerja sama dari teman-teman dari industri, ekosistem yang ada di Indonesia juga,” ujarnya di sela pameran Indo Defense 2025, seperti dirangkum Mediadelegasi Medan dari berbagai sumber, Minggu (15/6).
Vela Alpha dikembangkan bersama PT Vela Prima Nusantara. Taksi terbang ini mampu membawa satu pilot dan hingga enam penumpang, dengan muatan maksimum 550 kg.
Taksi udara ini memiliki dua mode operasional: eVTOL (electric Vertical Take-Off and Landing) untuk jarak hingga 100 km, dan HVTOL (hybrid VTOL) yang mampu menempuh hingga 500 km.
Dengan kecepatan maksimal 250 km/jam, Vela Alpha dirancang untuk berbagai keperluan seperti taksi udara, pengiriman kargo, evakuasi medis, shuttle bandara, hingga misi bantuan bencana.