Tiga Hujan Meteor Spektakuler Akan Muncul di Langit Indonesia

Ilustrasi AI, Tiga Hujan Meteor Spektakuler Akan Muncul di Langit Indonesia. (Foto : Ist.)

Medan-Mediadelegasi : Fenomena langit luar biasa akan dialami Indonesia dalam beberapa pekan ke depan. Tiga hujan meteor spektakuler bakal “menyulap” langit malam menjadi pertunjukan cahaya yang sulit dilupakan.

Puncaknya terjadi antara pertengahan Juli hingga awal Agustus 2025, saat bumi memasuki jalur serpihan komet dan asteroid yang menghasilkan jejak cahaya—atau yang dikenal sebagai meteor.

Posisi geografis Indonesia yang berada di sekitar garis khatulistiwa menjadikan negara ini sebagai “panggung utama” menyaksikan fenomena langit dari dua belahan bumi sekaligus—utara dan selatan.

Setidaknya ada tiga jenis hujan meteor yang menyala bergantian di angkasa. Setiap jenis memiliki karakteristik unik serta waktu puncak berbeda.

Alpha Capricornid adalah hujan meteor hasil jejak komet pendek 169/NEAT. Fenomena ini bisa terlihat dari seluruh penjuru langit Indonesia—baik di belahan utara maupun selatan.

Puncaknya akan terjadi pada malam 29 hingga 30 Juli 2025, namun meteor ini sudah bisa terlihat sejak 12 Juli 2025. Waktu ideal untuk menyaksikannya adalah mulai pukul 22.00 waktu setempat.

Berikutnya, Perseid, yang menjadi favorit para pengamat langit karena jumlah meteor yang deras dan cahaya yang terang. Meteor ini berasal dari Komet Swift-Tuttle dan radianya berada di dekat rasi bintang Perseus, Cassiopeia, dan Camelopardalis.

Kemunculan awal Perseid dijadwalkan pada 17 Juli 2025, dengan puncak aktivitasnya antara 12 dan 13 Agustus 2025, khususnya di wilayah utara Indonesia.

Terakhir adalah Southern Delta Aquariids yang berasal dari komet pendek 96P/Macholz. Titik radiasi meteor ini berasal dari rasi Aquarius dan paling mudah diamati di wilayah selatan Indonesia.

Meteor ini mulai aktif pada 18 Juli 2025 dan akan mencapai puncaknya pada 29–30 Juli 2025. Meski intensitasnya lebih redup (20–25 meteor per jam), kondisi langit mendukung karena Bulan dalam fase sabit dan akan terbenam sebelum aktivitas meteor mencapai titik tertinggi.

Pos terkait