Medan-Mediadelegasi: Di sela-sela kunjungan kerja Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, ke Kabupaten Nias Selatan, Aliansi Masyarakat Lintas Sektoral Nias Selatan menyuarakan penolakan keras terhadap aktivitas penebangan hutan yang dilakukan oleh PT Gruti dan PT Teluk Nauli di wilayah Kepulauan Batu.
Aspirasi tersebut disampaikan langsung oleh perwakilan masyarakat melalui aksi damai dengan membentangkan spanduk di persimpangan Jalan Kecamatan Lahusa menuju Kecamatan Gomo, Minggu (21/12/2025). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekhawatiran agar kerusakan lingkungan yang pernah terjadi di Tapanuli Tengah dan Sibolga tidak terulang di Nias Selatan.
Massa aksi menilai bahwa aktivitas kedua perusahaan tersebut telah menimbulkan dampak serius terhadap lingkungan, mengancam kelestarian hutan, ekosistem pesisir, serta keberlangsungan hidup masyarakat Kepulauan Batu. Oleh karena itu, mereka mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk segera mengambil langkah tegas.
Perwakilan Aliansi Masyarakat Lintas Sektoral Nias Selatan, Rendos Halawa, menyampaikan aspirasi secara langsung kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Terima kasih kepada Wakil Presiden RI dan Gubernur Sumatera Utara yang telah meluangkan waktu mendengarkan keluhan masyarakat Nias Selatan,” ujarnya.
Rendos menjelaskan bahwa PT Gruti dan PT Teluk Nauli telah beroperasi di Kepulauan Batu selama kurang lebih 39 tahun. Menurutnya, selama kurun waktu tersebut, masyarakat merasakan dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas penebangan hutan.
“Kami tidak ingin Nias Selatan mengalami bencana lingkungan seperti daerah lain di Tapanuli. Karena itu, kami memohon kepada Wakil Presiden RI agar membantu masyarakat dengan menutup dan menindak tegas kedua perusahaan yang diduga melakukan pelanggaran hukum,” tegas Rendos.
Menanggapi aksi tersebut, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghentikan sejenak agenda kunjungannya dan berdialog langsung dengan perwakilan massa. Dalam dialog singkat itu, Wapres sempat menanyakan kepemilikan kedua perusahaan. Namun, perwakilan aliansi menyatakan tidak mengetahui secara pasti pemilik PT Gruti dan PT Teluk Nauli.







