Mandalasah Turnip Ingatkan Rangkul Gen-Z dan Gen-Alpha dalam Angkat Kearifan . Dewan pakar Fokksa( Forum komunikasi Keluarga Samosir)

Dr Hinca Ikara Putra Panjaitan XIII SH MH ACCS - Ir Mandalasah Turnip SH MH. (Foto: Dok Alexius Turnip /MediaDelegasi)

Medan-Mediadelegasi: Ir Mandalasah Turnip SH mengingatkan semua pihak agar merangkul Generasi-Z dan Generasi-Alpha serta seluruh komponen generasi muda. Hal itu dimaksudkan agar warisan budaya bangsa tetap lestari dan makin digemari. “Pada Pemilu 2024, komposisi milenial berada di atas 60-an persen. Bersamaan sosialisasi pasangan kepala dan wakil kepala daerah ke milenial, ikut pula diperkenalkan apa yang disebut dengan kearifan lokal,” tegasnya pada pertemuan Tim Pemenangan Muhammad Bobby Afif Nasution – Surya dengan Ketua Dr Hinca Ikara Putra Panjaitan XIII SH MH ACCS di Medan, Jumatt (20/9).

Penasihat Relawan Rumah Kolaborasi Bobby Nasution (RKBN) itu mengatakan, apa yang diutarakannya sudah direalisir kala sosialisasi Bobby Nasuion dalam Pilkada Medan 2019. “Hasilnya lumayan signifikan. Pemilih pemuda banyak bahkan menjadi bagian dari relawan dengan posisi benar-benar sukarela,” tegas pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Advokat Pengacara Indonesia (HAPI). “Saya tahu, Bang Hinca ini pun seorang pegiat budaya dan sangat patuh dengan budayanya,” lanjutnya menyebut anggota DPR RI tersebut.
Alasannya, konsep kehidupan sebagian besar masyarakat (adat) di Indonesia patrilineal. “Di Sumut pun demikian. Asas patrilineal itu sangat kuat. Namun, baik patrilineal maupun matrilineal sama saja, milenial tetap mematuhi leluhurnya,” tambah Mandalasah Turnip.
Ia mengruai, peran generasi muda sangat penting dalam mempertahankan tradisi dan kebudayaan daerah. “Itu sebabnya mereka harus paham budayanya. saat ini momen yang baik untuk memosisikan generasi muda dapat terlibat secara aktif dalam upaya melestarikan kebudayaan daerah dengan mengikuti pelatihan, menjadi relawan di acara budaya lokal dan berpartisipasi dalam program pendidikan yang memperkenalkan nilai-nilai budaya,” ujarnya sambil mengatakan jangan sebab modernisasi menggeser perhatian dari tradisi dan kurangnya dukungan dari pemerintah atau masyarakat. “Jangan pula karena fokus memromosikan kepala daerah, upaya mengangkat budaya lokal terlupa.” (IG /FB /WAG /R10)