Medan-Mediadelegasi : Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung program unggulan Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN. Program ini bertujuan untuk memperkuat pengasuhan anak yang berkualitas melalui sinergi lintas sektor.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Sumut, Senter Ginting, mewakili Kepala Dinas Sosial Sumut, Dr H Asren Nasution, menyampaikan bahwa Pemprov Sumut memiliki komitmen kuat untuk mendukung program TAMASYA. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengasuhan di Tempat Penitipan Anak (TPA) yang ada di Sumut.
Ada empat layanan unggulan dalam program TAMASYA yang siap dikolaborasikan, yakni peningkatan kompetensi pengasuh, pemantauan tumbuh kembang anak, keterlibatan orang tua dalam pengasuhan, serta layanan rujukan bagi anak. Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara holistik.
Senter Ginting mengatakan bahwa Pemprov Sumut ingin program ini berdampak nyata bagi generasi masa depan Sumut. Anak-anak harus tumbuh menjadi generasi cerdas, sehat, dan berkarakter, karena mereka adalah penentu arah pembangunan ke depan.
Ketua Tim Kerja Pemaduan Kebijakan Kependudukan BKKBN Perwakilan Sumut, Syamsu Rizal Lubis, mengatakan bahwa TAMASYA hadir sebagai solusi atas kerentanan keluarga dan upaya memanfaatkan momentum bonus demografi nasional. Program ini dirancang untuk mendorong praktik pengasuhan yang terintegrasi dan mendukung orang tua.
Syamsu menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan BKKBN sangat strategis dalam menciptakan lingkungan kondusif bagi anak dan peningkatan produktivitas keluarga. Dukungan pemerintah daerah seperti yang ditunjukkan Sumut melalui program Kolaborasi Sumut Berkah menjadi kunci keberhasilan TAMASYA.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, menuturkan bahwa TAMASYA merupakan salah satu dari lima quick wins yang diluncurkan Kemendukbangga/BKKBN. Program ini hadir untuk menjawab kebutuhan akan daycare unggulan berstandar tinggi melalui kerja sama antar lembaga pemerintah dan swasta.
Wihaji juga menyoroti pentingnya program ini dalam mendukung peningkatan partisipasi perempuan dalam sektor kerja formal. Berdasarkan data BPS 2024, partisipasi perempuan dalam sektor formal masih rendah, yaitu 36,32% dibanding laki-laki yang mencapai 45,81%.
Peluncuran Program TAMASYA di Sumut turut ditandai dengan pemotongan pita dan penyerahan koper berisi Alat Permainan Edukatif (APE) dari Ketua Tim Kerja Pemaduan Kebijakan Kependudukan BKKBN Sumut kepada Kepala UPTD Pelayanan Sosial Anak Balita Dinsos Sumut.
Dengan adanya program TAMASYA, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengasuhan anak di Sumut. Program ini juga diharapkan dapat mendukung peningkatan partisipasi perempuan dalam sektor kerja formal dan menciptakan lingkungan kondusif bagi anak.