Simalungun-Mediadelegasi: Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah mengapresiasi kehadiran Rumah Singgah Peduli Kanker yang ada di Komplek Badan Penelitan dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli, Kabupaten Simalungun. Dia mengharapkan dapat terus membantu pengobatan para penderita kanker di daerah ini.
Rumah singgah kanker ini baru saja dibuka pada awal tahun lalu, namun karena pandemi Covid-19, untuk sementara belum beroperasi secara efektif. Selain menyediakan terapi alami untuk para penderita kanker, rumah singgah ini juga menyediakan pengobatan secara elektronik. Istimewanya, alat yang dipakai untuk terapi tersebut adalah asli buatan anak bangsa.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi salah satu jalan untuk menyembuhkan pasien-pasien kanker dengan penyembuhan yang efektif dan bisa membantu menyembuhkan penyakit kanker yang ada di Sumatera Utara,” jelas Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck, saat berkunjung ke BP2LHK, Sabtu kemarin.
Dalam kunjungan tersebut, Ijeck disambut Ahmad Dany, Peneliti dari BP2LHK. Dirinya mendapat penjelasan bagaimana sistematika terapi dilakukan dengan menggunakan alat berupa rompi dan selimut yang dialiri arus listrik.
Rumah Singgah Peduli Kanker ini adalah kerja sama dari Badan Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Edwar Technology yang berasal dari Serpong, Tangerang.
Terapi kanker ini menggunakan alat yang dikembangkan oleh Dr Warsito yang intinya mengganggu perkembangan sel kanker dengan adanya arus listrik, sehingga perkembangannya bisa diminimalisir dan akhirnya dia (sel kankernya) bisa mati.
Dalam proses terapi tersebut, dijelaskan Dany, tubuh penderita dibalut dengan selimut, rompi atau pembalut kepala yang dialiri arus listrik sehingga terapi ini bisa dilakukan bagi penderita kanker apapun.