Medan-Mediadelegasi : Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) gencar mensosialisasikan kebijakan lima hari belajar di sekolah. Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut, Togap Simangunsong, mengajak seluruh jajaran Dinas Pendidikan Sumut untuk terus mengkampanyekan kebijakan ini, menekankan efek positifnya yang berdampak luas.
Kunjungan dan silaturahmi Sekdaprov Sumut ke Dinas Pendidikan Sumut di Medan, Jumat (1/8), menjadi momentum penting untuk membahas hal ini. Togap Simangunsong menegaskan bahwa kebijakan lima hari sekolah bukan sekadar pengurangan jam belajar, melainkan strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh.
“Kebijakan ini memiliki efek ganda yang sangat positif, terutama terhadap pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),” ujar Togap. Ia menjelaskan bahwa waktu luang tambahan yang dimiliki siswa dan keluarga akan mendorong aktivitas ekonomi informal, seperti kegiatan berbelanja dan rekreasi.
Studi lapangan menunjukkan perbedaan signifikan dampak ekonomi di daerah yang telah menerapkan lima hari sekolah dibandingkan yang belum. Namun, Togap mengakui masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami manfaat kebijakan ini. Oleh karena itu, sosialisasi yang berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan program.
“Program ini harus terus disosialisasikan. Banyak yang belum melihat dampak nyatanya, padahal sektor UMKM dan pariwisata juga ikut terdampak positif,” tegas Togap. Ia menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar memahami tujuan dan manfaat kebijakan ini.
Selain dampak ekonomi, kebijakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas interaksi orang tua dan anak. Waktu tambahan bersama keluarga diharapkan dapat memperkuat ikatan dan meningkatkan pemahaman orang tua terhadap perkembangan anak.
Togap juga menyoroti pentingnya mengurangi beban administrasi guru. Ia berharap guru dapat lebih fokus pada tugas utama mereka, yaitu mengajar dan mendidik siswa. Sistem pendampingan dan tenaga administrasi tambahan dianggap perlu untuk mendukung hal ini.
“Jangan sampai guru habis waktu hanya mengurus laporan, angka kredit, dan administrasi. Kita perlu bantu mereka agar kualitas pembelajaran tetap terjaga,” kata Togap. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara tugas administratif dan kegiatan pembelajaran.
Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Alexander Sinulingga, memaparkan sejumlah prioritas pembangunan pendidikan di Sumut yang sejalan dengan program nasional dan visi-misi Gubernur Sumut. Salah satu fokus utama adalah peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) dan pelaksanaan program wajib belajar 13 tahun.
Dinas Pendidikan Sumut berupaya memperluas akses pendidikan dengan menyelenggarakan program SMA Terbuka di 20 sekolah, menargetkan 500 siswa putus sekolah. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi siswa yang terkendala berbagai faktor.
Pemerataan pendidikan berkualitas juga menjadi prioritas. Dinas Pendidikan Sumut membangun dan mengembangkan sekolah unggul berasrama, termasuk enam SMA Negeri unggul dan 11 SMK Negeri unggulan di berbagai wilayah.
Sekolah-sekolah unggulan ini diharapkan menjadi pusat pertumbuhan mutu pendidikan di daerah masing-masing, terutama di wilayah yang selama ini memiliki keterbatasan akses terhadap pendidikan berkualitas.
Alexander Sinulingga berharap upaya ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Sumut secara merata dan berkeadilan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mencapai tujuan tersebut.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh para kepala bidang dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan se-Sumut. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk melibatkan semua pihak dalam sosialisasi dan implementasi kebijakan lima hari sekolah.
Sosialisasi yang intensif dan komprehensif diharapkan dapat memaksimalkan dampak positif kebijakan lima hari sekolah, baik dari segi ekonomi, interaksi keluarga, maupun peningkatan kualitas pendidikan di Sumatera Utara.
Dengan dukungan penuh dari semua pihak, diharapkan kebijakan ini dapat berjalan efektif dan mencapai tujuannya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Sumatera Utara.
Ke depan, evaluasi berkala akan dilakukan untuk memastikan efektivitas kebijakan ini dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Sumut tetap menjadi prioritas utama. D|Red.






