Medan-Mediadelegasi: Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kaban Kesbangpol) Kota Medan Sulaiman Harahap membuka kegiatan Refleksi Kerukunan Akhir Tahun Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan di Madani Hotel, Jalan Sisingamangaraja Medan, Jumat (18/12/2020).
Kegiatan yang bertujuan mengevaluasi dan membahas program FKUB tersebut dilakukan bersama para majelis-majelis agama, tokoh masyarakat, camat dan unsur Forkopimda Kota Medan. Dengan harapan mendapatkan masukan guna menyamakan visi, misi, persepsi dan menguatkan sinergi bersama dalam menjaga kerukunan di ibukota Provinsi Sumut.
Mengawali sambutannya, Kaban Kesbangpol Sulaiman Harahap berharap FKUB dapat menjadi rumah sekaligus wadah yang terus berperan membina kerukunan dan keharmonisan umat beragama di Kota Medan. Dengan demikian, Kota Medan sebagai kota multikultural yang humanis dapat terwujud.
“Medan adalah miniaturnya Indonesia. Menjaga kerukunan dan keharmonisannya menjadi tanggung jawab kita semua. Sebab, ini adalah warisan yang harus kita tinggalkan agar dapat dirasakan oleh anak cucu kita di masa mendatang. Mari kita jaga bersama,” kata Sulaiman.
Di hadapan Ketua FKUB Kota Medan H Ilyas Halim, Ketua MUI Prof Dr Mohammad Hatta, Kakan Kemenag Kota Medan Impun Siregar, perwakilan Kodim 0201/BS dan Polrestabes Medan serta peserta yang hadir, Sulaiman menyampaikan rasa syukurnya karena Kota Medan tetap dalam keadaan yang aman, kondusif dan terkendali, terlebih pada saat masa Pilkada Kota Medan 2020.
“Seluruh tahapan pilkada berjalan lancar dan kondusif. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat telah menyadari bahwa kerukunan menjadi hal utama yang harus tetap terjaga meski berbeda pilihan. Semoga, keharmonisan ini bisa terus dapat terjaga sebagai modal dan kekuatan bersama membawa Kota Medan menjadi semakin baik dalam segala bidang,” ungkapnya seraya berharap Covid-19 dapat segera berakhir dan ekonomi kembali bangkit.
Ketua FKUB Kota Medan H Ilyas Halim mengungkapkan tujuan digelarnya refleksi akhir tahun guna semakin menguatkan kebersamaan dalam menjaga kerukunan di Kota Medan dengan melibatkan semua elemen dan komponen. Mengingat, Kota Medan merupakan kota multikultural sehingg perlu adanya sinergitas untuk menjaga dan menghindari terjadinya gesekan.
“Sebagai kota multikultural, tidak menutup kemungkinan bisa saja terjadi selisih paham antar umat beragama. Namun Alhamdulillah, hingga kini Kota Medan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi antar sesama. Maka dari itu, dibutuhkan masukan dan saran dari semua pihak sehingga kerukunan dapat tetap kita jaga dan Kota Medan terus menjadi barometer kerukunan di Indonesia,” harap Ilyas.
Usai dibuka, acara yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa tersebut kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi. Para peserta yang hadir diminta untuk menyampaikan saran, gagasan dan masukannya terkait upaya menjaga kerukunan di Kota Medan dari berbagai aspek. Acara pun berlangsung interaktif hingga selesai. D|Med-Gur