Medan-Mediadelegasi: Menurut Chandra Wijaya, proses belajar-mengajar di masa pandemi covid-19 mengharuskan seluruh perangkat satuan pendidikan baik pendidikan dasar, menengah dan atas bahkan pendidikan tinggi, mempersiapkan sistem pembelajaran secara daring, mengingat situasi covid yang membatasi tatap muka di kelas.
“Proses belajar daring, dari segi positifnya memberikan pembelajaran baru dengan pemanfaatan media teknologi, sedangkan dampak negatifnya akan ada tambahan biaya pengeluaran, apalagi kondisi saat ini covid yang tentu ada pengeluaran ekstra untuk biaya pembelian paket data,” ujar Dr Chandra Wijaya MPd, Kamis (16/7), di ruang kerjanya Kampus Pasca Sarjana UINSU Jalan Sutomo Medan.
BACA JUGA: RA Nabila Hafsah Sekolah di Rumah, Lost Generation Jangan Sampai Mendera Bangsa
Menurutnya, media pembelajaran Sistem Daring ini harus dikelola dengan baik, penyiapan infrastruktur, regulasi yang jelas dan sistem serta metodologinya harus konferhensif, agar tujuan dari pendidikan itu tercapai.
“Ada banyak hal yang harus menjadi perhatian kita semua dengan sistem pembelajaran lewat jaringan ini, baik pemerintah selaku regulator pembuat kebijakan harus jelas dan terukur arah dan capaiannya seperti apa, dan sekolah serta para tenaga pendidik sebagai operator yang melaksanakan di lapangan juga harus di bekali dengan kemampuan serta dukungan finansial yang jelas, karena pola daring ini membutuhkan adanya biaya tambahan, dan ini harus menjadi perhatian pemerintah,” sambung Ketua Prodi Menajemen Pendidikan Islam ini.
Efektivitas sistem pembelajaran daring ini tentu tidak seefektif dengan tatap muka secara langsung, ini berimplikasi pada target pencapaian dari tujuan pendidikan itu sendiri.