BAKU, Media Delegasi -Pemerintah Indonesia, melalui utusan khusus Presiden RI, mampu menarik dana ramah lingkungan sebesar EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan dari kreditanstalt f Wir
Wiederaufbau (KfW) pada Konferensi Para Pihak (COP) di Baku, Azerbaijan (13/11).
Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan banyak infrastruktur tenaga hijau menuju swasembada energi nasional yang berkelanjutan.
Kesepakatan tersebut menandai ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) antara PT PLN (Persero) dan KfW untuk pengembangan proyek energi bersih, yaitu penyimpanan pumped hydroelectric (hydro) dan transmisi penghubung ke green plant.
Hashim menekankan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mempercepat transisi energi. Dengan mendorong kolaborasi di tingkat global, transisi menuju energi terbarukan diharapkan dapat menjaga swasembada energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami memiliki strategi baru selama lima tahun ke depan untuk terus mencapai pertumbuhan ekonomi minimal 8 persen,” kata Hashim.
Hashim mengatakan, pengembangan sumber energi bersih memegang peranan penting dalam meningkatkan daya saing industri.
Selama 15 tahun ke depan, kapasitas pembangkit energi terbarukan Indonesia ditargetkan meningkat 100% dari total kapasitas daya sebesar 75 gigawatt (GW).
“Kami akan menjadi negara besar yang memenuhi tanggung jawabnya untuk melindungi masa depan lingkungan. Kami sangat mengapresiasi kerja sama internasional yang terjalin sebagai bentuk upaya bersama untuk mencapai target Net zero Emissions (NZE),” jelas Hashim.
Presiden PLN darmawan Prasodjo mengungkapkan, PLN mendukung penuh langkah pemerintah dalam melakukan transisi energi. PLN telah menerapkan berbagai kolaborasi dan inisiatif untuk menyukseskan proyek pembangkit listrik berkelanjutan.
Darmawan mengatakan keterlibatan KfW dalam proyek ramah lingkungan PLN diharapkan dapat melihat lebih banyak mitra internasional yang bekerja sama. Dengan melakukan itu, kami akan menciptakan investasi strategis, teknis, dan berkelanjutan bersama dalam aksi iklim global.
“Kerja sama ini menunjukkan langkah positif PLN untuk memperluas kemitraan internasional guna meningkatkan swasembada energi nasional yang berkelanjutan, sejalan dengan langkah-langkah perubahan iklim global,” kata Darmawan.
Sustainability Officer KfW Group JüRgen Kern menjelaskan dukungan Kfw terhadap Indonesia merupakan bentuk komitmen Jerman dalam mendukung kerja sama internasional untuk mewujudkan transformasi ramah lingkungan.
Selain itu, menurut Jgen PLN memiliki komitmen kuat untuk menghijaukan sektor energi sekaligus memastikan akses energi yang andal.
“Oleh karena itu, kami yakin Indonesia dan Jerman dapat terus memperkuat kemitraannya di bidang energi. Terutama dalam proyek energi bersih seperti panas bumi, air dan juga transmisi. Untuk mencapai tujuan NZE, kami membutuhkan kolaborasi dan kemitraan yang baik,” kata Jurgen.