Aksi asap-asap pekarangan di Komplek Griya Nabila 2, Desa Kolam, Minggu (29/03). Foto: D|Red-02
Kolam-Mediadelegasi: Di tengah kegundahan masyarakat saat ini masih ada pihak yang menyelam sambil minum air. Bagaimana tidak warga Komplek Griya Nabila 2, Jl Masjid, Dusun VIII, Desa Kolam, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang yang sedang ternanti-nanti dengan giliran penyemprotan disinfektan dari Pemkab Deliserdang justru didatangi ‘pasukan’ fogging asap-asap parit.
Mereka berjumlah beberapa orang, di antaranya dua perempuan berjalan menyisir rumah-rumah warga yang mau diasap-asapi menyusul mesin fogging mengaung-ngaung membuat warga berkeluaran dari dalam rumah mereka.
“Salah seorang dari mereka tak segan-segan meminta Rp10.000,- setiap rumah untuk parit di depan rumah diasap-asapi,” ungkap salah seorang warga kepada Mediadelegasi, Minggu (29/03), ketika berlangsungnya aksi pengasapan itu.
Warga itu mengakui, tidak ada paksaan untuk disemburkan asap fogging. “Yang tidak mau bayar, ya… depan rumahnya tak mendapat bagian semburan asap,” kata warga itu.
Pada bagian lain, Kepala Desa Kolam, Jufri Purwanto melalui Plt Sekdes Ria Parmawati ketika ditanyai tentang aksi asap-asap pekarangan di tengah gundah-gulana Covid-19 saat ini mengatakan aksi asap-asap mengusir nyamuk di Komplek Griya Nabila 2 itu tidak diketahui pihak Pemerintahan Desa Kolam. “Itu boleh ditolak ataupun diusir, karena sudah membuat resah di tengah kondisi sekarang ini tidak ada penyemprotan nyamuk,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini pemerintah lagi fokus pada upaya meminimalisir pandemi Covid-19. Seandainya pun ada fogging dari pemerintah, itu tidak pernah ada kutipan uang sepeserpun.
Plt Sekdes Kolam Ria Parmawati mengimbau masyarakat Desa Kolam untuk aktif dan peduli pada lingkungan, agar tidak sembarangan menerima para pihak yang memanfaatkan kondisi mencemaskan saat ini. D|Des-20