FUSI UINSU Gandeng Al-Mustafa International University untuk Beasiswa

Prof Dr Husseon Mottaghi, Direktur Al-Mustafa International University, Republik of Iran (kiri) dan Dr Maraimbang, Dekan FUSI UIN Sumut Medan (kanan). Foto: ist

Medan-Mediadelegasi: Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam (FUSI) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan

menjalin kerjasama strategis dengan Al-Mustafa International University, Iran dan STAI Sadra Jakarta.

“Kesepakatan ini menjadi langkah penting dalam pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, khususnya dalam bidang Filsafat Islam yang menjadi salah satu program studi di lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam UINSU Medan,” kata Dr Maraimbang Dekan fakultas tersebut kepada wartawan, Kamis (5/13), di Medan.

Menurutnya, kerjasama ini resmi ditandai melalui penandatanganan kesepakatan bersama dan sekaligus Kuliah Umum tentang Religion Changes.

Maraimbang menyampaikan rasa syukur dan optimisme terhadap peluang yang dihadirkan oleh kolaborasi ini. “Kami sangat gembira dengan kerja sama ini. Ini adalah langkah maju untuk memperkuat komitmen kami dalam mengembangkan Program Studi dan kelimuan filsafat Islam. Kami mengelola program filsafat Islam mulai dari jenjang sarjana hingga doktoral. Kerja sama ini akan membuka pintu bagi mahasiswa dan dosen untuk belajar dan melakukan penelitian di Iran, sebuah negara dengan tradisi Filsafat Islam yang kaya dan mendalam,” jelas dia.

Iran, katanya, dikenal sebagai salah satu pusat peradaban Islam dengan tradisi keilmuan yang kuat, khususnya di bidang Filsafat Islam. Kerja sama dengan Al-Mustafa International University menghadirkan peluang istimewa bagi mahasiswa dan dosen FUSI untuk memperluas wawasan akademik mereka.

Rektor Al-Mustafa International University, Prof. Dr. Hossein Mottaghi menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan penuh untuk mendukung mahasiswa dan dosen dari FUSI UINSU. “Kami dengan senang hati menyambut mahasiswa dan dosen dari FUSI UINSU di kampus kami di Iran. Selain memberikan akses ke pendidikan dan penelitian, kami juga menyediakan berbagai program beasiswa untuk membantu pembiayaan pendidikan dan kolaborasi penelitian yang bersifat internasional,” jelasnya.

Tidak hanya dengan Al-Mustafa, kerja sama ini juga melibatkan STAI Sadra Jakarta yang memiliki visi sejalan dalam pengembangan Filsafat Islam di Indonesia. Ketua STAI Sadra, Dr. Khalid Al Walid, menyebut kolaborasi ini sebagai peluang besar untuk meningkatkan kompetensi akademik. “Kerja sama ini tidak hanya memperluas akses pendidikan, tetapi juga memperkuat jejaring keilmuan yang saling mendukung. Kami optimis sinergi ini akan berdampak besar bagi pengembangan Filsafat Islam di Indonesia”, katanya.

Maraimbang mengharapkan kerja sama mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi pengembangan kualitas pendidikan di FUSI UINSU.

“Tidak hanya memperluas wawasan akademik para mahasiswa dan dosen, tetapi juga menciptakan kolaborasi penelitian yang dapat menghasilkan kontribusi nyata bagi dunia akademik dan masyarakat,” tambahnya.

“Dengan tradisi keilmuan yang kuat di Iran, kami berharap mahasiswa dan dosen FUSI dapat memperdalam pemahaman mereka tentang Filsafat Islam dan membawa perspektif baru ke Indonesia. Kami ingin menjadikan kerja sama ini sebagai fondasi untuk mencetak generasi intelektual Islam yang tidak hanya kompeten secara akademis tetapi juga mampu memberikan solusi atas tantangan zaman,” pungkas Maraimbang. D|Red-06|Rel

Pos terkait