Edy Rahmayadi berharap, para anggota PPI sebagai generasi milenial dapat berkontribusi untuk menggali dan memajukan potensi wisata di Indonesia. Antara lain dengan menjadi influencer yang aktif mempromosikan wisata di Indonesia, termasuk Danau Toba melalui media social (Medsos). Ikut menggiatkan UMKM melalui flatform digital, serta aktif dalam kegiatan pariwisata melalui online.
“Kita berharap generasi milenial dapat menggunakan Medsos mereka untuk mempromosikan wisata kita. Saat ini Instagram dan Youtube sebagai flatform digital yang banyak digunakan,” katanya.
Sementara Staf Khusus Bidang Entrepreneurship Pariwisata Kemenkraf RI Pradana Indra Putra dalam paparanya mengatakan sampai saat ini UMKM di Indonesia hanya 13% yang menyentuh digitalisasi dalam memperkenal produknya. Dari data Bank Indonesia (BI) menyebutkan 87,5% UMKM terdampak Covid-19.
Dijelaskannya, pada sektor pariwisata sendiri akibat pandemi ini seluruhnya terdampak, begitu juga sektor konstruksi -17,9% dan perdaganagan -3,2%. Namun sektor UMKM lainnya ada yang mengalami peningkatan di antaranya, pertanian +16.7%, pengolahan +1,5%, dan real estate +13%.
“Susahnya pariwisata ini memang karena regulasi yang harus dilaksanakan seperti PSBB yang terjadi. Regulasi memang melarang adanya perkumpulan dan sebagainya. Makanya digitalisasi bagi UMKM sangat penting, namun hanya 13% saja yang menggunakannya,” katanya.
Pradana berharap, dalam situasi pandemi ini, generasi muda untuk dapat membuka peluang usaha untuk membantu pemerintah meningkatkan ekonomi. Menurutnya sebagian besar usaha di Indonesia masih berbasis mikro. “Harapan kita usaha ini dapat berkembang menjadi industri, dan pemerintah saat ini berusaha pengusaha mikro ini dapat naik kelas,” katanya. Red