Medan-Mediadelegasi: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi akan mengeluarkan instruksi untuk menghentikan proses pembelajaran tatap muka (PTM), di sekolah dan pelajar akan kembali via online ‘dalam jaringan’ (daring) 100 persen. Apabila COVID-19 dengan varian Omicron tidak terkendali lagi di daerahnya,
Satgas Penanganan COVID-19 Sumut memprediksikan lonjakan kasus COVID-19 di Sumut ini terjadi pada 18 Februari 2022 yang akan mencapai 17.722 kasus kumulatif. Varian Omicron lebih cepat penyebaran dan dilakukan evaluasi per 4 hari sekali.
“Kalau itu tak bisa dikendalikan yang ditutup kembali sekolahan. Harus kita tutup, karena kita lebih sayang sama anak-anak kita semua,” sebut Edy kepada wartawan di Rumah Dinas Gubernur di Kota Medan, Sumut pada Jumat (11/02/2022).
Kemudian mantan Pangkostrad itu akan mengeluarkan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat, hingga menerapkan pembatasan jam operasional tempat usaha baik warung kopi, restoran hingga mal.
“Minta maaf saya kepada seluruh rakyat karena ini harus kita lakukan harus disiplin kuncinya COVID, ini adalah disiplin rakyat,” tutur mantan Ketua Umum PSSI itu.
Sementara Anggota Satgas Penanganan COVID-19 Sumut Restuti Saragih menjelaskan pihaknya masih melakukan pendataan terhadap jumlah pelajar dan guru terkonfirmasi COVID-19 di 33 Kabupaten/Kota di Sumut.
“Kami masih menghimpun. Karena sampai tengah malam tadi masih banyak masuk datanya. Mudah-mudahan satu dua hari ini kami akan launching datanya. Yang paling banyak masuk datanya dari Medan,” kata Restuti.