Masyarakat juga diingatkan untuk tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Hal ini dikarenakan adanya potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, hingga aliran lahar yang bisa mencapai 17 km dari puncak. Bahaya ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan sangat mematikan.
Mukdas Sofian menambahkan bahwa potensi lahar juga mengancam sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di dekat sungai-sungai ini harus meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan deras yang bisa memicu aliran lahar.
Erupsi Gunung Semeru menjadi pengingat bagi semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, akan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Latihan evakuasi, sosialisasi jalur aman, dan pemahaman terhadap tanda-tanda alam harus terus ditingkatkan. Kolaborasi antara semua pihak adalah kunci utama dalam menghadapi bencana alam.
Mari kita semua mendoakan keselamatan bagi seluruh warga yang tinggal di sekitar Gunung Semeru. Semoga tidak ada korban jiwa dan kerugian materiil akibat erupsi ini. Mari kita ikuti semua imbauan dari pihak berwenang dan selalu berdoa agar kondisi kembali aman. D|Red.
Baca artikel menarik lainnya dari
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.






