Foto: D|Ist
Samosir-Mediadelegasi: Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Samosir, Rohani Bakkara, Rabu (6/5), meminta anggota Tim Gugus Tugas bersabar dan ikhlas menjalankan tugas sebagai garda terdepan mencegah penyebaran virus corona di Samosir.
Menurut Rohani, enam hal terkait keterlambatan pembayaran honor anggota Gugus Tugas di pos penjagaan.
Pertama, katanya, pada Selasa (5/5) pukul 19.00 WIB, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Samosir, baru selesai rapat evaluasi pencegahan dan penanganan covid-19 dan termasuk finalisasi SK Satgas Gugus Covid-19.
Kedua, semua SKPD dan jajarannya turun ke lapangan untuk melakukan verifikasi data penerima bansos (BST) dari Kemensos. Hari Rabu (6/5), setelah SK diteken dan termasuk pos anggaran yang diajukan disetujui, maka semua kegiatan yang butuh realisasi pembayaran sudah dapat dibayarkan.
Anggaran yang diajukan untuk tahap 2 penanganan Covid-19 sebesar Rp11 miliar telah tersedia. Jadi, kata Rohani, kalaupun agak terlambat diterima harap maklum, karena Satgas mendahulukan kepentingan 18.018 KK, sementara waktu yang diberikan Kemensos sangat singkat.
“Dapat kita bayangkan bagaimana repotnya memverifikasi data 18.018 KK dan mengentri ke sistem/aplikasi Kemensos secara bersamaan di seluruh Indonesia,” terangnya.
Sebelumnya, beredar informasi petugas jaga Covid-19, di Pintu Gerbang Menara Pandang Tele, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir mengancam meninggalkan pos jaga karena sampai saat ini honor mereka belum jelas.
Karena sejak mereka ditugaskan 1 April 2020, sampai saat ini belum pernah menerima honor dari tugas penanganan Covid-19.
Mereka juga tidak tahu nilai honor yang akan diterima. “Sungguh miris nasib kami harus menjalankan tugas penting demi keselamatan kesehatan masyarakat umum”, ungkap salah satu petugas Covid-19 di Menara Pandang Tele yang tak ingin dituliskan namanya.
Juru bicara Tim Gugus menyampaikan kepada awak media keterlambatan pembayaran honor Tim gugus Tugas bukan unsur kesengajaan, namun kinerja Tim Gugus Tugas yang padat jadwal sehingga mereka harus benar benar memvalidasi data dengan benar. “Dimohon kesabaran petugas,” tutur Rohani. D|Med-24