“Kami berharap kegiatan ini dapat menjaga ekosistem agar seimbang terhadap ikan red devil, serta memberikan manfaat bagi petani ikan dan pemancing di kawasan Danau Toba,” ujarnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pertahan Pangan dan Perikanan, Frengki Purba, menjelaskan bahwa restocking bertujuan untuk meningkatkan produksi hasil tangkap ikan bagi masyarakat, terutama nelayan tradisional yang saat ini memiliki daya tangkap yang sangat minim.
Kegiatan penaburan benih ini dilakukan di 5 kecamatan perairan Danau Toba wilayah Kabupaten Simalungun, benih ikan Nila sebanyak 100.000 ekor dan Benih Ikan Mas sebanyak 100.000 ekor di setiap Kecamatan. Kelima kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Pamatang Sidamanik, Dolok Pardamean, Haranggaol Horisan, dan Pamatang Sikimahuta.
“Dengan adanya benih yang ditaburkan, kami berharap tercipta keseimbangan populasi antara ikan endemik, ikan red devil, dan ikan invasif lainnya. Selain itu, kami juga berupaya untuk mengembangkan industri hilir agar nilai ekonomi dari hasil perikanan dapat dirasakan oleh masyarakat,” jelas Frengki. Kegiatan ini dibiayai dari DPA Dinas Ketahanan Pangan dalam APBD 2025.
Dalam sambutannya, Bupati Anton Achmad Saragih menyampaikan bahwa kegiatan restocking merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Simalungun dalam menjaga kelestarian Danau Toba, yang baru-baru ini berhasil mempertahankan Green Card Caldera Toba.
“Kita tahu bahwa ikan red devil memakan telur ikan mas dan nila, serta tidak laku di pasaran. Ini menjadi tantangan besar bagi kita untuk mengelolanya dengan baik agar bisa memberikan manfaat ekonomi,”kata Bupati.
“Sementara itu, penaburan benih ikan di lima Kecamatan diharapkan dapat meningkatkan populasi ikan dan membantu nelayan tradisional mendapatkan hasil tangkapan yang lebih baik,”tambah Bupati dan berharap benih yang ditaburkan dapat berkembang dengan baik dan semakin banyak di perairan Danau Toba.
Evi Manik, salah seorang nelayan dari Nagori Sibaganding, menyampaikan besar harapan terhadap kegiatan ini. Menurutnya, penghasilan nelayan tradisional saat ini sangat minim, bahkan sulit untuk mencukupi kebutuhan lauk rumah tangga, padahal dulu hasil tangkapan bisa juga dijual.
“Semoga dengan adanya restocking yang berkesinambungan, para nelayan tradisional bisa mendapatkan hasil yang lebih meningkat dan agenda hari ini membawa manfaat yang nyata,” ucapnya sambil mengucapkan terima kasih kepada Bupati Simalungun.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain unsur Forkopimda, Kadis Lingkungan Hidup, Daniel Silalahi, Kepala Inspektorat, Roganda Sihombing, Staf Ahli I PKK, Ny Rospita Benny Gusman Sinaga, Pengurus Darma Wanita Persatuan, serta undangan lainnya..D|Red







