Medan-Mediadelegasi: Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Indonesia Instrumentation and Measurement & Information Theory Joint Societies Chapter and Vehicular Technology & Intelligent Transportation Systems Joint Societies Chapter Instrumentation and Control Research Group, Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan workshop online dengan tema Hazard and Effects Management Process (HEMP) atau manajemen risiko tenaga kerja (tenaker) industri, Sabtu kemarin.
Workshop ini menghadirkan narasumber yang merupakan pakar pada bidang HEMP sekaliber Prof Ir Endra Joelianto, Ph.D., SMIEEE dari Artificial Intelligence, Control & Automation Laboratory, Instrumentation and Control Research Group, Instrumentation and Control Master Program, ITB dan Ir. Muhammad Riandhy Anindika Yudhy, S.T., M.Eng., IPM, ACPE dari Energy and Mineral Resources Division Forum Insinyur Muda PII Riau.
BACA JUGA: VEGA Instruments Indonesia Senang Berbagi Ilmu Teknologi Radar
Endra Joelianto berpendapat, HEMP terdiri dari beberapa langkah proses. Yang pertama, melakukan HAZARDS identification dengan cara mengenali hazards yang ada, hal ini dapat menciderai manusia, asset, lingkungan serta reputasi daripada perusahaan.
Langkah selanjutnya adalah melakukan Assess Risks dengan mengidentifikasi skenario dan konsekuensi dari hazards menggunakan Risk Assessment Matrix.
Tahap ketiga adalah melakukan tahap kontrol atau risk control dengan mengidentifikasi kontrol yang diletakkan untuk mencegah terjadinya hazards scenario.
Tahap selanjutnya adalah recovery measure, yakni dengan melakukan control yang tepat untuk memitigasi potensi dan konsekuensi daripada Hazard. Langkah ini berguna untuk menanggulangi Hazard dan risikonya sampai menuju ke ALARP”.
Sebagaimana dijelaskan Endra, HEMP mengidentifikasi dan menilai bahaya HSE, menerapkan langkah-langkah pengendalian dan pemulihan dan mempertahankan demonstrasi yang terdokumentasi bahwa risiko HSE utama telah dikurangi ke tingkat As Low As Reasonably Practicable (ALARP).