Begitupun dirinya mengajak, marilah kita untuk kembali sesama merenungkan tentang sejarah Islam pertama di Aceh yang menjadi pusat masuknya Islam Asia Tenggara dan menjadi panutan seantero nusantara di bidang syariat islam. Namun sangat disayangkan mengapa bisa timbulnya konflik sesama kita yang diduga adanya perbedaan pendapat di bidang agama.
Irwanda, berharap kepada Pemerintah Aceh untuk segera turun tangan menyelesaikan kisruh tersebut, lantaran seperti yang kita ketahui bersama Bahwa Majelis Pimpinan Ulama (MPU) Aceh, sudah mengeluarkan surat keputusan terkait untuk menghentikan segala jenis pengajian yang di lakukan oleh MPTT, karena disinyalir sudah meresahkan masyarakat.
Begitupun makna isi dari surat keputusan MPU tersebut berarti diduga ada yang tidak benar dengan MPTT sehingga meresahkan. Maka dari makna yang dianggap meresahkan tersebut, meminta pemerintah Aceh untuk segera meluruskan dengan cara memfasilitasi kedua belah pihak yang sedang bertikai ini, agar bisa menyimpulkan sebuah keputusan yang terbaik dan benar sehingga tidak lagi menimbulkan perbedaan pendapat.
Irwanda anggota DPRK Aceh Timur Partai Aceh, meminta para tokoh-tokoh penegakan Islam harus sejalan secara damai di Aceh.
Dalam hal ini, Irwanda juga menegaskan bahwa dirinya bukan bagian dari MPTT, namun prihatin dengan kondisi Aceh saat ini sedang dirundung konflik syariah antarsesama kita sehingga masyarakat Aceh harus berkotak-kotak demi menegakkan beberapa kegiatan keislaman.
Oleh karena itu, meminta pemerintah Aceh untuk segera mungkin dapat memediasikan kedua belah pihak yang diduga belakangan ini di antara mereka sedang bertikai tentang pemahaman ajaran Islam.
Yakni, pemerintah Aceh dengan cara melakukan muzakarah dan mengundang kedua belah pihak untuk mendapatkan titik terang dari sebuah kesimpulan itu nantinya, sehingga kedepannya tidak ada lagi keresahan di tengah kehidupan masyarakat di Aceh ini. D|Ach-78







