Isu Utama Dunia Pers Sudah Bergeser

Isu Utama Dunia Pers Sudah Bergeser
Presiden Jokowi didampingi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi foto bersama para penerima penghargaan tokoh pelopor pers dan para bupati/wali kota penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat pada acara perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2023, di Gedung Serba Guna Sumut Jalan Willem Iskandar, Medan Estate, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (9/2). Foto: NCOA

Medan-Mediadelegasi: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa isu utama dunia pers di Indonesia sekarang ini sudah bergeser dari sebelumnya yang gencar menyuarakan kebebasan pers.

“Kurang bebas apalagi kita sekarang ini?. Pers saat ini mencakup seluruh media informasi, yang bisa tampil dalam bentuk digital. Semua orang bebas membuat berita, dan sebebas-bebasnya,” katanya pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023 di Gedung Serba Guna Jalan Willem Iskandar, Medan Estate, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (9/2).

Menurutnya, masyarakat kini sudah kebanjiran berita dari media sosial dan media digital lainnya, termasuk platform asing yang umumnya tidak memiliki redaksi atau dikendalikan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Jokowi mengingatkan jajaran pers di dalam negeri bahwa masalah yang utama saat ini adalah membuat pemberitaan yang bertanggung jawab.

Dalam sambutannya Presiden Jokowi juga menyebut bahwa dunia pers saat ini sedang tidak baik-baik saja disebabkan banyaknya media informasi digital yang mengorbankan kualitas isi dan jurnalisme autentik.

Mencermati hal itu, kata Jokowi, Pemerintah telah menyiapkan Rancangan Peraturan Presiden yang mengatur tentang platform digital dan perusahaan pers harus segera diselesaikan dalam satu bulan.

Di tengah suasana seperti ini, lanjutnya, media arus utama atau media mainstream justru sangat dibutuhkan untuk menjadi rumah penjernih informasi.

Sebab, menurut Presiden, media arus utama diyakini masih menyajikan informasi yang terverifikasi dan menjalankan peran sebagai “communication of hope” yang memberi harapan pada masyarakat.

“Peran utama media kini makin penting untuk mengamplifikasi kebenaran dan menyingkap fakta terutama di tengah keganasan “post truth,” paparnya.

Sebagaimana diketahui, post truth society merupakan fenomena di mana masyarakat lebih senang dan percaya informasi hoax atau berita bohong dari pada fakta atau data-data.

Oleh karena itu, Presiden berharap media arus utama mampu berperan aktif menjaga dan mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran dan membangun optimistisme.

“Saya minta semua pihak baik kepada lembaga pemerintah pusat dan daerah, BUMN, perusahaan swasta, lembaga swadaya masyarakat, untuk mendukung keberadaan media arus utama,” tuturnya.

Khusus menjelang tahun politi, Presiden Jokowi berpesan, media massa sebagai pilar demokrasi keempat harus mendorong Pemilu 2024 berjalan jujur dan adil, serta meneguhkan persatuan Indonesia.

“Memasuki tahun politik, media masa harus tetap berpegang teguh kepada idealisme, obyektif dan tidak tergelincir polarisasi,” katanya

Perayaan HPN 2023 di Medan turut dihadiri, antara lain Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menkopolhukam Mahfud MD, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menkominfo Johnny G Plate, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi beserta para kepala daerah dari sejumlah provinsi.

Pada kesempatan tersebut juga diserahkan penghargaan pada tokoh pelopor pers dari Sumut diantaranya Dja Endar Moeda (tokoh pers perjuangan), Parada Harahap (tokoh pers perjuangan), Mohammad Said (tokoh pers perjuangan) Tuan Manullang (tokoh pers perjuangan), Ani Idrus (tokoh pers perempuan) dan Muhammad TWH (Tokoh pers tiga zaman). D|Red-04