Jacob Ereste : *Keunggulan Media Sosial Belum Setara Dengan Keunggulan Kesejahteraan Pengelolanya

Jacob Ereste : *Kecerdasan Spiritual Mampu Membaca dan Mendengar Serta Melihat Dengan Mata Hati (Bathin)*

Media online dalam bentuk dan model apapun, agaknya mulai bisa melakukan seleksi ketat terhadap peserta aktif maupun yang tidak aktif sebagai anggota atau partisipan untuk mulai dikenakan persyaratan ikut membiayai operasional dan administrasi minimal Rp 100.000 per bulan. Tentu saja pelayanan untuk memperoleh berita, informasi bahkan yang ingin ikut dipublikasikan patut mendapat perhatian khusus dari pihak pengelola media sosial. Sebab hanya dengan begitu, sikap serius untuk setiap orang menghargai keberadaan media sosial sudah perlu dimulai. Sehingga media sosial dapat memberi manfaat yang maksimal dan menekan perilaku buruk — hoax, hasut, informasi yang tidak akurat atau bahkan tidak mendidik — bisa mulai dibersihkan secara bersama. Demikian juga untuk mereka yang tidak serius dan tidak menghargai informasi, publikasi maupun untuk dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi dengan banyak pihak — perlu dibangun dengan hasrat dan semangat kebersamaan.

Karena itu, untuk mereka yang masih ogah-ogan ikut berkonstribusi dalam upaya pengembangan media sosial yang lebih sehat — bermarwah dan bermartabat — perlu dibenahi dan dibersihkan. Toh, apa artinya mereka yang cuma panggah menjadi peserta dari media sosial — apapun bentuknya — bila tidak mau berbagi samasekali dengan kita dan warga masyarakat media online yang lain.

Hasil diskusi yang diselenggarakan Atlantika Institut Nusantara bersama Komunitas Jurnalis Indonesia bersatu di Tangerang, Banten pada 5 Mei 2024 ini, perlu diuji coba untuk kemajuan media online yang lebih baik, lebih sehat dan lebih bermartabat. Realitasnya, media online selama ini masih dilihat sebelah mata oleh berbagai pihak. Padahal sesungguhnya untuk lebih memperluas publikasi, komunikasi dan informasi, media sosial boleh saja diuji keunggulannnya.

Jadi keunggulan media sosial yang belum sebanding dengan keunggulan kesejahteraan pengelolanya perlu dikaji dan ditata ulang. Sebab keunggulan media sosial harus dapat dikelola secara profesional. Sehingga dapat menjadi profesi bidang pekerjaan yang mampu ikut membuat lapangan pekerjaan baru untuk mengatasi angkatan kerja yang tidak mampu ditempatkan oleh pemerintah. Dan beragam keunggulan dari media sosial ini, dapat dijadikan nilai tambah yang tidak dimiliki dan tidak dapat diwujudkan dengan mudah oleh media massa dalam bentuk atau model yang lain.D|Red

 

Pos terkait